PURWOKERTO, MENARA62.COM — Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah, resmikan oprasional Suara Muhammadiyah Corner (SM Corner) di lingkungan kampus 1 UMP, Sabtu (19/10/2019).
SM Corner tersebut adalah yang ke-47 di Seluruh Indonesia dan ke 2 di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) didirikan UMP di UMP Mart.
Peresmian itu ditandai dengan Penandatanganan Piagam dan Pemotongan Pita, dilanjutkan unjungan SM Corner – UMP Mart oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H Haedar Nashir, M.Si., didampingi Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho beserta jajaran, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Drs. H Tafsir, M.Ag., dan Direktur Suara Muhammadiyah Deni Asyari beserta Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Tengah.
Para rombongan disambut Drumband TK UMP dan sejumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) berjas UMP, beserta Talent UMP berkaos UMP untuk Indonesia.
Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho mengungkapkan, SM Corner adalah upaya UMP untuk meningkatkan minat baca khususnya mahasiswa, dosen dan karyawan yang ada di kampus untuk terus meningkatkan budaya literasi dan ekonomi dilingkungan Muhammadiyah.
“Minat baca dan ekonomi di lingkungan Muhammadiyah harus terus ditingkatkan, oleh karena itu UMP tergerak untuk membuka SM Corner dilingkungan kampus UMP,” ujar Rektor.
Dr Anjar juga menyambut baik keberadaan SM Corner di UMP ini, karena selain bisa menjadi tempat belajar, dan diskusi mahasiswa, SM Corner juga bisa untuk berburu buku, dan segala perlengkapan atau atribut Muhammadiyah.
“UMP berusaha mendekatkan diri kepada masyarakat dan warga Muhammadiyah, tentu dengan adanya SM Corner ini membuat kita akan lebih dekat lagi dengan segala perlengkapan Muhammadiyah,” ujarnya.
Direktur Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari, M.A., mengungkapkan SM Corner memiliki misi sebagai sarana untuk menyebarkan semangat literasi dan konsolidasi ekonomi persyarikatan Muhammadiyah.
“SM Corenr yang ada di UMP ini adalah cabang yang ke 47 di Indonesia, dan kebetulan juga SM Corener yang ke 2 yang ada di lingkungan PTM, biasanya SM Corner kita kembangkan di struktur Muhammadiyah seperti PDM dan Wilayah, tetapi dilingkungan perguruan tinggi ini termasuk yang ke 2,” jelasnya.
Menurutnya ide besar dari jaringan SM Corner bukan semata-mata membuka oulet, namun semangat yang lebih utama adalah tumbuhnya budaya enterpreneurship di lingkungan Muhammadiyah. Jika semangat tersebut sudah terbangun, maka program konsolidasi ekonomi persyarikatan, sebagaimana yang menjadi gerakan pilar ketiga Muhammadiyah akan lebih mudah dijalankan. “Dalam gerakan ekonomi, yang kita butuhkan action dan eksekusi,” ungkap Deni.
Diharapkan SM Corner mencoba hadir sebagai alternatif untuk menjadi bagian dari gerakan ekonomi persyarikatan. Salah satunya yaitu dengan membangun jaringan 1000 outlet di lingkungan persyarikatan secara nasional dan juga membangun jejaring di luar negeri. (tgr)