PALEMBANG, MENARA62.COM– Universitas Muhammadiyah Palembang (UM Palembang) menggelar sidang senat terbuka. Sidang itu dengan agenda acara Wisuda Program Strata I Ke-64 dan Strata II Ke-25, periode II Tahun Akademik 2017-2018 dengan peserta 1070 alumni baru, bertempat di OPI Convention Center, Kamis (19/4/2018).
Rektor UMPalembang Dr Abid Djazuli SE MM dalam pidatonya mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta wisuda. “Tahun 2018, UM Palembang berusia 39 tahun, dari usia tersebut sudah membuktikan eksistensi UM Palembang dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia dan 46.637 alumni sudah dihasilkan,” ungkap Abid Djazuli.
Abid mengungkapkan, UM Palembang bertekad, tahun 2019 akan meraih akreditasi perguruan tinggi predikat A. Untuk meraih hal tersebut, UM Palembang terus menjalin kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah maupun lembaga pendidikan tinggi di luar negeri.
Alumni terbaik diraih oleh Lismi Nugraheni Putri dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,93. Kemudian Amelia Amancik dari Fakultas Agama Islam dengan IPK 3,89. Elisa Imanda Putri dari Fakultas Hukum dengan IPK 3,87. Riri Permata Sari dari Fakultas Teknik dengan IPK 3,73. Rika Puspasari dari Fakultas Kedokteran dengan IPK 3,66. Apriyanse dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan IPK 3,89. Dan Zainul Amirin dari Fakultas Pertanian dengan IPK 3,78.
Sedangkan dari Program Pascasarjana prodi Manajemen diraih Randy Hidayat dengan IPK 3,97. Dari prodi Hukum diraih Febri Maharani dengan IPK 3,89. Kusmiati dari prodi Pendidikan Biologi dengan IPK 3,96.
Sementara itu, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Lyncolin Arsyad PhD menambahkan, dari jumlah alumni dan peserta wisuda, sudah membuktikan kiprah UM Palembang di dunia pendidikan sudah sangat membanggakan.
“Alumni baru boleh berprofesi apa saja, asal nantinya kembali mengabdi untuk persyarikatan Muhammadiyah” ujar Lyncolin Arsyad.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini juga menjelaskan, bahwa langkah-langkah kemajuan yang dibangun UM Palembang harus bersifat kuantum, karena jika hak tersebut tidak dilakukan akan membuat UM Palembang ketinggalan dari yang lain. Saat ini revolusi industri 0.4 yang membuat perubahan sangat cepat.
“Pekerjaan konvensional banyak yang hilang, oleh karena itu, kepada alumni baru UM Palembang untuk terus mengembangkan softskill karena modal dasar ilmu teori sudah kalian miliki,” ujarnya/