SOLO,MENARA62.COM — Universitas Muhammadiyah PKU (UMPKU) Surakarta secara resmi melepas 282 mahasiswa dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Interprofessional Education (IPE) dan Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) pada acara yang digelar di Pendhapi Gede Balai Kota Surakarta. Kegiatan ini menjadi KKN terbesar dalam sejarah UMPKU, dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi seperti keperawatan, kebidanan, teknik elektromedik, informatika, gizi, hukum, psikologi, hingga manajemen.
Dalam sambutannya, Rektor UMPKU Surakarta, Weni Hastuti, S.Kp., M.Kep., Ph.D., menekankan bahwa KKN tahun ini mengusung konsep era 5.0 sebagai pendekatan utama. “KKN ini bukan sekadar kegiatan pengabdian biasa. Mahasiswa harus mampu menjadi agen inovasi teknologi dan kesehatan yang dapat memberikan solusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya. Rektor juga mengingatkan pentingnya integrasi nilai-nilai kemuhammadiyahan, akhlak, dan kedisiplinan dalam ibadah salat sebagai pondasi utama membentuk pribadi mahasiswa yang berkarakter.
Weni Hastuti juga menggunakan metafora perahu, dayung, kompas, dan lautan dalam pengarahan kepada mahasiswa. “Kalian adalah nahkoda dalam perjalanan ini. Jadikan masyarakat sebagai peta, dan nilai kemuhammadiyahan sebagai kompas yang memandu setiap langkah kalian,” pesan beliau.
Para mahasiswa akan ditempatkan di Kecamatan Pasar Kliwon dan Kecamatan Serengan, Kota Surakarta, selama 2 minggu. Lokasi ini dipilih sebagai bagian dari strategi UMPKU untuk memaksimalkan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan fasilitas layanan kesehatan, termasuk puskesmas, dalam rangka memperluas dampak program.
Hadir pula dalam kegiatan pelepasan ini Wakil Rektor UMPKU, pejabat struktural kampus, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Surakarta, serta pihak Kecamatan Pasar Kliwon dan Serengan. Dalam sambutannya, perwakilan Pemkot Surakarta menyampaikan apresiasi atas kontribusi UMPKU dalam pembangunan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan masyarakat dan teknologi informasi.
Sorotan utama KKN kali ini adalah pemanfaatan media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Facebook sebagai alat edukasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Mahasiswa diharapkan memanfaatkan pendekatan digital ini untuk menyampaikan informasi seputar kesehatan, gizi, dan pola hidup sehat dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.
Selain itu, berbagai inovasi teknologi yang dikembangkan mahasiswa, seperti aplikasi cek gula darah via smartphone, akan diperkenalkan langsung kepada masyarakat, membuktikan peran nyata mahasiswa dalam transformasi kesehatan berbasis teknologi.
Di sisi lain, Rektor juga mengingatkan mahasiswa untuk menjaga etika, menghormati budaya lokal, dan menjadikan keberagaman masyarakat Solo sebagai media pembelajaran. Meski banyak mahasiswa belum fasih berbahasa Jawa, mereka diharapkan mampu membaur, beradaptasi, dan belajar langsung dari masyarakat setempat.
Kegiatan KKN-T IPE dan AIK ini sekaligus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan sinergi lintas disiplin dalam menghadapi tantangan sosial kemasyarakatan di era digital. Dengan semangat kebersamaan, kolaborasi multi-stakeholder, serta landasan nilai Islam dan kemuhammadiyahan, UMPKU berharap mahasiswa dapat membawa perubahan positif dan nyata bagi masyarakat Kota Surakarta. (*)

