SOLO, MENARA62.COM – Semarak hari jadi ke-67 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tak lantas dirayakan dengan euforia semata. UMS juga ingin terus memberikan dampak bagi perkembangan dakwah Muhammadiyah, khususnya di wilayah eks-karesidenan Solo Raya.
Langkah ini terwujud dalam gelaran lomba persyarikatan yang diinisiasi oleh UMS yang bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) se-Solo Raya.
Ketua Lembaga Pengembangan Pondok Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Dr. Mahasri Shobahiya, M.Ag., menjelaskan bahwa lomba persyarikatan menjadi wujud apresiasi dakwah bil-lisan yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Solo Raya.
“Tujuannya untuk mengapresiasi pengajian PCM dan PRM agar dapat menjadi model bagi cabang ranting yang penyelenggaraan pengajiannya itu masih belum semarak dan belum bagus,” ujar Mahasri, Senin (10/11).
Mahasri mengatakan lomba tersebut menjadi sarana untuk menggiatkan dan menyemarakkan pengajian Muhammadiyah. Musababnya, beredar kabar berkurangnya anggota Muhammadiyah di kalangan muda. “Anak-anak muda itu tidak mengikuti jejak orang tuanya,” tuturnya
Ihwal itulah yang membuat Mahasri dan sejumlah civitas academica UMS berikhtiar untuk mengapresiasi cabang maupun ranting Muhammadiyah yang menyelenggarakan pengajian secara rutin.
Dengan menggandeng LPCRPM kerja sama ini bertujuan untuk menggali data mengenai kegiatan PCM dan PRM se-Solo Raya. Data tersebut, kata Mahasri, digunakan untuk melakukan penilaian.
Proses penilaian dilakukan dengan memperhatikan lima aspek. Kelima aspek itu mencakup jumlah jamaah terbanyak, waktu penyelenggaraan rutin pekanan/dua pekanan/bulanan, kurikulum pengajian, penggunaan media publikasi undangan, hingga pemanfaatan media sosial untuk publikasi pengajian.
Adapun lima cabang dan ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah terbaik dalam lomba persyarikatan tersebut, yakni Pengajian PCM Blimbing Sukoharjo, pengajian PCM Weru Sukoharjo, pengajian PCA Nguter Sukoharjo, pengajian PCM Jatinom Klaten, dan pengajian PRM Mrisen Juwiring Klaten.
Seluruh juara meraih piagam dan uang pembinaan. Juara pertama meraih Rp5 juta, juara kedua meraih Rp4 juta, juara ketiga Rp3 juta, dan juara keempat dan kelima masing-masing Rp1 juta.
Disinggung mengenai rencana ke depan, Mahasri berharap lomba persyarikatan akan digelar kembali. “Nanti kami akan lihat, ya, karena kalau bisa kan ada sesuatu yang baru lagi,” tandasnya. (*)
