29.9 C
Jakarta

UMS Dorong Guru Sragen Hadirkan Matematika yang Menyenangkan

Baca Juga:

SRAGEN, MENARA62.COM – Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek melalui Peraturan Mendikbudristek No. 12 Tahun 2024. Kurikulum Merdeka secara resmi ditetapkan sebagai kerangka dasar dan struktur kurikulum untuk seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Namun, belum semua mengimplementasikan kurikulum Merdeka. Guru-guru masih perlu memahami pengetahuan dan keterampilan tentang kurikulum Merdeka terutama implementasi pembelajaran yang menyenangkan atau joyful learning.

Dalam rangka pengimplementasian permendikbud tersebut, tim pengabdian Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMS bekerjasama dengan Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Sragen menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan pembelajaran joyful learning dengan tema pembelajaran berdiferensiasi dan implementasi kurikulum merdeka.

Kegiatan pengabdian ini melibatkan 28 guru matematika SMA/SMK dan MA Muhammadiyah di kabupaten Sragen yang dilaksanakan secara luring dan bertempat di SMP Muhammadiyah 1 Sragen. Kegiatan ini berlangsung selama satu hari yakni pada 6 Maret 2024. Kegiatan ini berfokus pada program pembelajaran berdiferensiasi dan workshop pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka. Kegiatan pengabdian difokuskan pada dua aspek yaitu pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dan pembelajaran berdiferensiasi sesuai tahap capaian peserta didik.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan guru-guru masih belum sepenuhnya memahami tentang pembelajaran berdiferensiasi dan penerapaanya dalam Kurikulum Merdeka, dan guru-guru matematika masih mengalami kebingungan dalam Menyusun perangkat pembelajaran yang diterapkan dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Kegiatan pengabdian yang diketuai oleh tim pengabdian Pendidikan Matematika FKIP UMS, dengan diketuai oleh Adi Nurcahyo, S. Pd, M. Pd memulai kegiatan dengan program pelatihan pembelajaran berdiferensiasi. Materi pembelajaran berdiferensiasi meliputi konsep dasar pembelajaran berdiferensiasi, aspek pembelajaran berdiferensiasi, pemetaan siswa, contoh pembelajaran berdiferensiasi, dan evaluasi pembelajaran berdiferensiasi. Sebelum penyampaian materi pembelajaran berdiferensiasi, peserta pelatihan diminta mengisi angket pra pelatihan untuk mengetahui pemahaman peserta mengenai pembelajaran berdiferensiasi sebelum diadakannya pelatihan. Selain hal tersebut, angket yang diberikan juga sebagai bahan untuk evaluasi apakah kegiatan yang dilakukan sudah sesuai atau tidak.

Setelah program pelatihan pembelajaran berdiferensiasi, kegiatan selanjutnya adalah pemaparan materi pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka meliputi analisis capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, dan modul ajar Kurikulum Merdeka Matematika SMA/SMK dan MA. Kegiatan dilanjutkan dengan penyusunan perangkat pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka oleh peserta pelatihan.

Setelah penyusunan perangkat pembelajaran, fasilitator beserta peserta mereview perangkat pembelajaran yang telah disusun. Perangkat pembelajaran yang kurang sesuai harus diperbaiki oleh peserta agar perangkat pembelajaran yang telah disusun dapat diterapkan di sekolah masing-masing. Tahap akhir dari kegiatan ini adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan memberikan angket kepada peserta keberhasilan dan efektivitas pelaksanaan pelatihan. Aspek yang dievaluasi pada kegiatan ini adalah aktivitas peserta selama pelatihan berlangsung dan ketuntasan tugas yang diberikan.

Melalui kegiatan ini diharapkan para guru dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran matematika di sekolah masing-masing. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan para guru lebih kreatif dalam menyusun perangkat pembelajaran yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka khususnya dalam penerapan joyfull learning pembelajaran matematika. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!