SOLO,MENARA62.COM – Eko Sudarmanto, anak seorang petani sayur yang sehari-harinya menjadi tukang kebun di sebuah villa yang berasal dari desa di lereng Gunung Lawu, Gondosuli tepatnya, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa tengah.
Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta program studi Pendidikan Jasmani ini telah berhasil mendapatkan gelar Doktor di Universitas Negeri Semarang. Eko telah dinyatakan lulus dengan predikad Cumlaude pada hari Rabu 18 Desember 2024. Perjalanan Eko Sudarmanto untuk mencapai cita-citanya menjadi seorang Doktor penuh dengan tantangan, terutama dari segi ekonomi.
Sejak kecil, Eko, panggilan akrabnya Eko Sudarmanto, tidak terbayang sampai seperti ini dalam proses pencapaian karier pendidikan. Eko yang dalam proses pendidikan mengalami masalah ekonomi, sempat ketika lulus SMP tidak melanjutkan studi tingkat SMA, seringkali Eko ikut orang memanen wortel, mengusung rabuk dan bahkan mencangkul dan menanam sayuran di kebun sendiri terlepas itu Eko juga menyempatkan diri mencari kayu bakar dan  rumput untuk kambing milik neneknya.
Setelah lulus SMA, Eko juga tidak bisa melanjutkan studinya di jenjang sarjana. Kegiatan kesehariannya yang menjadi tukang bersih-bersih masjid, tidak berhenti mencari pekerjaan untuk menyambung hidup dengan menjadi tukang cat, menjadi kuli bangunan dan juga menjaga konter. Di sela-sela kegiatan itu, selain melatih sebuah perguruan silat juga sering ikut menjadi pramusaji di katering untuk menambah pemasukan.
Biaya kuliah yang tinggi menyebabkan dia tidak mampu meneruskan studi di bangku kuliah, ditambah rumor dulu di desanya ada anak orang mampu namun tidak bisa juga selesai kuliah melihat suara yang disampaikan dan beredar di masyarakat biayanya sangat tinggi, apalagi melihat sisi kerjaan orang tuanya yang sehariannya menjadi tukang ngepel di sebuah villa di Kalisoro alias tukang kebun, dia sempat mengurungkan niat hingga tidak melanjutkan kuliah 1 tahun.
Anak pertama dari 3 bersaudara ini akhirnya terpetik hatinya untuk bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi berbekal doa kuat dari ibunda tercinta. Akhirnya dia bisa menyelesaikan studi S1 dan S2. Ketika S1 anak petani ini menjalankan perkuliahan di tempat dengan kedewasaan berbagai organisasi membuahkan hasil dengan sering mendapatkan beasiswa.
Ayah 3 anak ini sekarang mengabdikan diri di prodi Pendidikan Jasmani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, sebagai seorang yang dulu pernah diamanahi mendirikan prodi Pendidikan Jasmani yang sebelumnya bernama program studi Pendidikan Olahraga, mewakafkan dirinya untuk persyarikatan Muhammadiyah, selaras apa yang dikerjakan selama ini untuk merawat rumah Allah. Gelar Doktor yang diraih sangatlah merasa Allah dibalik semua ini, skenario ini hanya Allah lah yang menjadi penolong.
UMS hadir menjadi penerang pendidikan bagi anak yang telah lahir dari rahim seorang petani, semoga kebermanfaatan ini akan dirasakan oleh seluruh masyarakat bangsa dan negara menjadi pribadi yang lebih dewasa dan unggul yang mampu berdaya saing untuk mengejar asa menjemput gerbang pintu kesuksesan di masa kehidupan hari esok dengan kehidupan yang akan lebih baik lagi. (*)