SOLO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) semakin mendunia dengan menunjukkan reputasinya di tingkat internasional dengan menjadi Perguruan Tinggi Terbaik sebagaimana hasil pemeringkatan dari lembaga pemeringkatan Times Higher Education (THE) World University Ranking (WUR).
THE WUR 2025, Rabu (9/10/2024) baru-baru ini merilis hasil pemeringkatan kampus di seluruh dunia. Berdasarkan pemeringkatan tersebut UMS berada di peringkat 1201-1500 internasional bersanding dengan perguruan tinggi unggul lainnya Institut Teknologi Bandung, BINUS University, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Sebelas Maret.
Dari data tersebut juga menunjukkan UMS menjadi Kampus Islam Terbaik #1 di Indonesia versi THE WUR 2025.
Wakil Rektor V UMS Prof. Supriyono, S.T., M.T., Ph.D., menyampaikan bahwa ini menjadi prestasi yang membanggakan. Menurutnya, selama ini perguruan tinggi di Indonesia berkiblat pada QS WUR dan THE dipandang lebih berat dibandingkan QS. Akan tetapi ternyata pada tahun pertama memasukkan data, UMS masuk radar THE di tingkat internasional cukup tinggi.
Selain itu, Quality Research atau Kualitas Riset dari UMS mencapai skor 58.2 dan menjadikannya sebagai perguruan tinggi dengan kualitas riset tertinggi di Indonesia.
“Terlebih bidang quality research itu paling tinggi baik itu perguruan tinggi negeri maupun swasta yang masuk radarnya THE, UMS itu tertinggi. Jadi ini suatu capaian yang cukup membanggakan bagi UMS,” ungkap Supriyono, Rabu (9/10/2024).
UMS menjadi kampus dengan skor tertinggi di kualitas riset dengan data-data yang diambil dari Scopus. Supriyono menilai skor tersebut didapatkan dari perbandingan antara jumlah Scopus dan jumlah sitasinya. Jika melihat jumlah sitasi secara umum dengan jumlah dokumen di Indonesia, menjadikan kualitas riset di Kampus Terbaik ini cukup bagus.
“Tentu kita meng-encourage (mendorong) peneliti di UMS untuk kemudian publish di jurnal-jurnal yang bagus seperti Nature, The Lancet, Cancers, dan sebagainya. Itu adalah jurnal-jurnal yang dampak sitasinya cukup tinggi,” tutur Wakil Rektor V UMS itu.
Dengan menjadi kampus dengan Quality Research Tertinggi menunjukkan banyak publikasi UMS yang terbit di jurnal-jurnal bereputasi.
Supriyono menerangkan bahwa jurnal merupakan sarana untuk mempublikasikan hasil penelitian, dan setiap jurnal itu tidak serta merta langsung diterima dan dipublikasikan melainkan melalui seleksi yang kompetitif.
Dengan pencapaian yang telah diraih oleh UMS, Wakil Rektor V UMS itu ke depannya akan semakin memantapkan untuk memperjuangkan di bidang lain.
“Kita harus berjuang. Melihat data dari THE kita masih punya peluang untuk menaikkan dari indikator yang lainnya misalnya dari teaching (pengajaran), research environment,” ujarnya.
Beberapa bidang yang menjadi penilaian THE adalah Quality Research, Teaching, Research Environment, International Outlook, dan Industry.
Saat ini, UMS sedang meningkatkan iklim riset dengan cara membuat riset-riset grup atau pusat studi.
“Jadi ke depan harapan kami penelitian-penelitian itu basisnya adalah dari pusat-pusat studi sehingga mereka memiliki roadmap yang jelas kemudian ada ukuran bahwa dalam jangka waktu tertentu pusat studi akan menghasilkan suatu produk yang punya dampak yang cukup bagus di masyarakat,” pungkas Supriyono. (*)