SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar Munadhoroh Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) Batch 1 gelombang 4, Sabtu (23/3) dengan membahas Aqidah dan Akhlaq.
Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor IV UMS Prof. dr. Dr. Em Sutrisna, M.Kes., menyampaikan bahwa kegiatan ini bagian dari penguatan Al Islam dan Kemuhammadiyahan untuk mencapai tujuan UMS sebagai kampus yang profesional dan Islami.
“Intinya semakin banyak cerupan, semakin banyak belajar, semakin banyak dalam kegiatan AIK, Insyaa Allah akan lebih baik. Jadi, kita memperbanyak kegiatan-kegiatan halaqoh atau pengajian sehingga diadakan Baitul Arqam setengah hari yaitu kegiatan Munadhoroh ini,” tutur Em Sutrisna.
Munadhoroh ini juga menjadi cara untuk menjalin silaturahmi antar dosen dan tendik dari berbagai fakultas atau biro. Wakil Rektor IV UMS mengajak bapak-ibu peserta munadhoroh untuk diikuti kegiatan ini dengan riang gembira, karena ini hari yang spesial.
“Sehingga kami berharap agenda ini menjadi agenda rutin AIK kita. Setiap Ramadan seperti ini, setiap pergantian semester seperti ini,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. Harun, S.H., M.Hum Guru Besar Ilmu Hukum UMS menyampaikan dalil-dalil untuk penguatan tauhid dan aqidah dari dosen dan tendik UMS. Dia juga menyampaikan tiga konsep tauhid yaitu, Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma Wa Sifat.
Harun juga memaparkan mengenai peran tauhid dalam kehidupan. Peran tauhid dalam kehidupan berupa; menjalankan dan memandu prinsip keilahian yang ada dalam dini manusia sejak kelahiran.
Memberi ketenangan dan ketentraman jiwa. Dalam konteks Ini, agama sebagai keperluan naluri akan mendorong serta mengharapkan manusia untuk terus mengejar atau memahaminya dengan lebih dalam.
Peran lainnya adalah menjadi pedoman hidup yang pasti. Percaya bahwa Tuhan akan memberikan petunjuk dan panduan yang pasti dalam kehidupan manusia. Menghapus perasaan sedih dan keputusasaan saat menghadapi tantangan yang rumit, sekaligus membentuk keyakinan yang kokoh, memupuk ketekunan, ketabahan, dan optimisme.
Dalam kesempatan itu, Kabag Perencanaan dan Pengembangan SDM dari Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia, Tri Widayatno, Ph. D menyampaikan bahwa kegiatan mini Baitul Arqam ini menjadi upaya untuk mewujudkan kampus yang islami.
“Tujuan dari Munadhoroh ini tentunya yang pertama adalah internalisasi Al Islam dan Kemuhammadiyahan di semua dosen dan tendik sehingga mereka secara pribadi bisa mengamalkan untuk keluarganya, masyarakat, kampus, untuk persyarikatan juga. Sehingga nanti akan berkontribusi lebih,” papar Tri.
Diharapkannya setiap dosen dan tendik dapat hadir di setiap batchnya. Munadhoroh ini akan terbagi ke dalam 3 batch setiap tahunnya. Sehingga menjadi semakin cinta ngaji dan membawa pemahaman yang baik dalam materi diskusi.
Dalam kegiatan munadhoroh ini, peserta diajak untuk mendiskusikan ayat tertentu dan diminta membuat rencana tindak lanjut untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. (*)