SOLO, MENARA62.COM – Perguruan tinggi di Indonesia memilik tri dharma sebagai landasan dalam pergerakan suatu institusi. Hal tersebut menjadi sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh berbagai komponen perguruan tinggi. Dalam aktualisasi tri dharma perguruan tinggi, UNDHA AUB Surakarta menggelar pemberdayaan masyarakat pemula di SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta pada Jumat (11/8). Pengabdian masyarakat pemula menyasar guru SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta dalam bentuk peningkatan kompetensi pendidik dalam pengembangan perangkat assesment of learning berbasis digital. Tim PMP Undha AUB berisi Ratna Herawati, FR Dessyana Kardha dan Robby Rahmatullah.
Dalam pelatihan ini Ratna Herawati selaku ketua pelaksana menyampaikan pentingnya sebagai pendidik untuk pengembangan kompetensi siswa. “Tentu guru diharapkan dapat mengikuti perkembangan dan kebutuhan zaman,” ucapnya.
Dalam kegiatan ini, Ratna Herawati menjelaskan berbagai mekanisme dan prinsip dalam penilaian. Pada prinsip penilaian harus sesuai permendikbud 104 tahun 2014 yang meliputi sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, holistik dan berkesinambungan, sistematis, akuntabel, dan edukatif. Selain itu, terdapat pula validitas dalam penilaian berupa isi, kriteria, dan konstruk.
Materi kedua yang disampaikan oleh FR Dessyana Kardha berupa implementasi pembelajaran berbasis media digital. Ia juga memantik guru yang telah menggunakan media digital sebagai alat pembelajaran. Tentunya perkembangan zaman tidak dapat dilepaskan dari teknologi yang dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran.
Dalam pelatihan ini, Upik Mairina selaku kepala sekolah berharap dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. “Harapan saya, pelatihan ini tidak hanya berhenti hari ini melainkan terdapat monitoring dan evaluasi mengenai pelaksanaan penilaian berbasis digital,” harapnya. (*)