MAGELANG, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menggelar Borobudur International Symposium (BIS) yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Kali ini merupakan tahun keempat, mengangkat tema “The Innovation Chain: A Contribution to Society and Industry” dengan dua pembahasan di bidang sains dan teknologi serta humaniora dan ilmu sosial. Simposium dilaksanakan melalui ruang temu virtual pada Rabu (21/12) dengan 400 presenter dari 14 negara di antaranya Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Jerman, Australia, Hungaria, Kazakhstan, Thailand, Scotland, Cina, Taiwan, Prancis dan Brazil.
Menghadirkan lima keynote speaker dari lima negara, yaitu Prof. Nuran Acur (University of Glasglow, Skotland), Assoc. Prof. Yun Arifatul Fatimah, Ph.D (Center for Sustainable Intelligent Circular Economy, Indonesia), Assistant. Prof. Dr. Sukanya Dej-adisai (Prince of Songkla University, Thailand), Dr. Wahyu Caesarendra (Universiti Brunei Darussalam, Brunei Darussalam) dan Dr. Matthias Wetzel (Asia University, Taiwan).
Prof. Muji Setyo, MT, Ketua Panitia Simposium mengatakan, riset dan inovasi adalah proses panjang dan kumulatif yang mencakup pengambilan keputusan dalam penemuan ide hingga implementasi. “Melalui The 4th Borobudur International Symposium tahun 2022, kami berupaya untuk mengakomodasi para peneliti, akademisi, dan praktisi untuk mendiseminasikan hasil riset dan inovasinya guna berkontribusi dalam penyelesaian masalah global,” ujar Prof. Muji.
Sementara itu, Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSi dalam sambutannya menyampaikan sebagai bagian dari Universitas Muhammadiyah di Indonesia, UNIMMA memiliki komitmen untuk menyebarkan nilai-nilai Muhammadiyah dan memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Oleh karena itu, simposium internasional ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Selain itu, simposium ini diselenggarakan untuk turut menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah yang berlangsung 18-20 November lalu dengan tema Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta,” tuturnya.
Rektor berharap, pembahasan dalam 4th BIS 2022 dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan pengetahuan dan memberikan solusi pada masalah nyata di industri dan masyarakat.
Simposium terlaksana bekerjasama dengan 17 co-host di antaranya Universitas Trisakti, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Universitas Muhammadiyah Luwuk, Politeknik Negeri Samarinda, Sekolah Tinggi Teknik Muhammadiyah Cileungsi, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Muhammadiyah Pare-Pare, Institut Seni Indonesia Denpasar, Universitas Islam 45 Bekasi, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Al-Irsyad Cilacap, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Muhammadiyah Gombong.
Dalam simposium tersebut, Telkom University, Universitas Trisakti dan Institut Seni Indonesia Denpasar meraih predikat best presenter dalam bidang Humaniora dan Ilmu Sosial. Adapun, Universitas Singaperbangsa Karawang, Beijing University of Chemical Technology, Tiongkok, Institut Teknologi Bandung, UNIMMA dan Politeknik Negeri Samarinda mendapat predikat best presenter dalam bidang sains dan teknologi. (*)