MAKASSAR, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, menggelar tes tertulis bagi calon mahasiswa baru pada program Pendidikan Ulama Tarjih (PUT). Tes ini diikuti oleh 90 orang calon mahasiswa dan dilaksanakan di Aula Balai Sidang Muktamar Muhammadiyah, Lantai 2, Kampus Unismuh, Jl Sultan Alauddin Makassar, pada Rabu, 5 Juli 2023.
Dr Dahlan Lamabawa, Sekretaris PUT Unismuh, membeberkan informasi ini saat mendampingi Rektor Unismuh Prof Ambo Asse dalam pemantauan proses ujian. “Peserta tes berasal dari berbagai PDM se-Sulsel,” ujarnya.
Selain itu, “Pelaksanaan Tes ini dipercepat pelaksanaannya agar dapat menjaring bibit unggul calon ulama”.
Menurutnya, jumlah calon mahasantri yang mengikuti tes tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan respons positif PDM se-Sulsel terhadap kebutuhan kader ulama saat ini. Kader ulama yang dipersiapkan melalui program ini akan memandu umat dan secara teknis akan menjadi muballigh, guru, dan imam di amal-amal usaha Muhammadiyah.
“Bagi yang lulus agar diberikan best berupa SPP, BPP, Asrama, Listrik dan Air. Mahasiswa hanya membayar uang konsumsi Rp.500.000/bulan selama 4 tahun,” tambah Dahlan.
Direktur PUT Dr KH Abbas Baco Miro dan Wakil Direktur PUT Unismuh KM Ahmad Nasir turut hadir dalam pemantauan ujian ini.
Prof Ambo Asse, selaku Rektor Unismuh dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, menyatakan bahwa PUT Unismuh Makassar adalah bagian dari upaya PP Muhammadiyah dalam mengatasi kelangkaan ulama.
“Program PUT termasuk dalam program khusus Unismuh yang merespons kekurangan ulama. Kami berharap program ini dapat menjawab tantangan masa depan Muhammadiyah,” ungkapnya.
Saat ini, Unismuh juga mengembangkan Pendidikan Ustaz Pesantren Muhammadiyah (PUPM) yang ditujukan bagi pembina pesantren Muhammadiyah. Program ini bertujuan untuk memperkuat
SDM pesantren Muhammadiyah di Sulsel, yang saat ini berjumlah 38 buah.
Proses seleksi calon mahasantri PUT Unismuh terdiri dari dua tahap, yakni tes tertulis yang mencakup pengetahuan ketarjihan, ilmu hadis, ilmu tafsir, serta kemampuan Bahasa Arab dan Inggris, dan tes wawancara yang mencakup komitmen kader ulama tarjih serta qira’at dan tahfidz Alquran.