JAKARTA, MENARA62.COM – Persaingan di dunia kerja saat ini semakin kompetitif. Para lulusan perguruan tinggi yang akan memasuki dunia kerja tidak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah, namun juga harus membekali diri dengan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) berupa Sertifikasi Profesi sesuai dengan minat dan keahlian yang dimiliki.
Universitas Mercu Buana (UMB) sebagai perguruan tinggi swasta yang memiliki ranking atas, baik di tingkat nasional dan internasional, membekali para lulusannya agar dapat berkompetisi di dunia kerja dengan sertifikasi profesi. Dalam rangka membekali lulusannya dengan sertifikasi profesi tersebut Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Mercu Buana (LSP UMB) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) mengadakan kegiatan sharing session BNSP – UMB – USER di Aula Rektorat, Kampus Meruya, Jakarta Barat pada Rabu (8/6).
Acara bertajuk “Kupas Tuntas Pentingnya Sinergi Sertifikasi Kompetensi dan Kurikulum Berbasis OBE (Outcome Based Education) untuk Mendukung Karir di Dunia Kerja Era 4.0” menghadirkan narasumber Miftakul Azis (Wakil Ketua BNSP), Anjas Handayani, ST, MT, Kurnia Beti, S.I.Kom, Ardhariksa Zukhruf Kurniullah, M.Med.Kom dan moderator oleh Dr. Acep Hidayat, MT. Acara dihadiri perwakilan mahasiswa semester 6 dari tiap fakultas dan juga dari Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa).
“Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu memberikan pemahaman tentang pentingnya sinergi sertifikat kompetensi dan kurikulum berbasis OBE untuk mendukung karir didunia kerja era 4.0,” kata Marwan Mahmudi, Ketua LSP UMB.
Dijelaskan Marwan lebih lanjut, kegiatan ini memberikan manfaat bagi mahasiswa memperoleh jaminan mutu pendidikan dan mutu kompetensi bagi lulusan UMB. Sampai saat ini LSP UMB sudah menghasilkan asesor penguji sebanyak 64 orang dari berbagai skema.
Sejak tahun 2015 UMB telah mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi-P1 Universitas Mercu Buana (LSP UMB) dengan skema sebagai berikut; Skema Koordinator Program Kehumasan – Public Relations, Skema Asisten Produser Televisi – Broadcasting, Skema Perancangan Sistem Manufaktur – Teknik Industri, Skema Perancangan Produk dan Proses Manufaktur – Teknik Industri, Skema Ahli Kontrak Kerja Konstruksi – Teknik Sipil, Skema Ahli Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung – Teknik Sipil, Skema Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel – Teknik Sipil, Skema Ahli Perencanaan Jaringan Drainase – Teknik Sipil, Skema Teknisi Akuntansi Ahli – S1 Akuntansi, Skema Teknisi Akuntansi Madya – D3 Akuntansi, Skema Arsitek Interior – Desain Interior, Skema Tenaga Pemasar Manajerial – Manajemen, Skema Perekayasa Radio Frekuensi – Teknik Elektro, Skema Ahli Penilai Kelaikan Bangunan Gedung – Teknik Arsitektur, Skema Desainer Grafis Junior – DKV, Skema Kualifikasi VI Bidang Konsultan Kemasan Produk Industri Kecil dan Menengah – Desain Produk, Skema Pengelolaan Proses Pembelajaran dan Pengembangan SDM – Psikologi.
Sementara itu Andi Andriansyah, Direktur Penjaminan Mutu, mengingatkan urgensi sertifikat kompetensi bagi seorang mahasiswa ketika masuk ke dunia kerja. “Jadi tidak hanya bicara ijazah tetapi juga diperlukan tanda kemampuan yang berupa Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) dan sertifikat kompetensi atau sertifikasi profesi,” jelas Andi.
Acara ini juga dihadiri oleh para pejabat di lingkungan UMB seperti Dr. Harwikarya, MT, Plt. Rektor, Dr. Hadri Mulya, Wakil Rektor, Prof. Dr. Andi Andriansyah, M.Eng, Direktur Penjaminan Mutu, Drs. Marwan Mahmudi, M.Si, Ketua LSP UMB, para Direktur dan Dekan di lingkungan UMB.