31.7 C
Jakarta

Universitas Moestopo Gelar Semnas Potensi Sektor Transportasi

Baca Juga:

JAKARTA – Potensi  yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disektor transportasi sangat besar. Sayangnya potensi tersebut belum tergarap optimal akibat ekspos yang masih sangat minim. Akibatnya, tidak banyak investor yang tertarik untuk menggarap sektor transportasi.

“Kita perlu mengoptimalkan potensi yang ada dengan mensosialisasikan fakta terkait prestasi dan kinerja BUMN,” kata Ketua PSB FEB Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) pada Seminar Nasional yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) bertema “Kebangkitan BUMN Sektor Perhubungan”, belum lama ini.

Dengan melihat potensi yang dimiliki BUMN, diharapkan investor semakin tertarik untuk menanamkan investasinya, terutama pada sektor perhubungan dan transportasi.

Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi dalam sambutan pembukaannya mengatakan pemerintah mendorong BUMN dan swasta untuk berkolaborasi dalam membangun infrastruktur perhubungan. Dengan cara demikian, maka  pemerintah  memiliki energi untuk berkonsentrasi membangun daerah-daerah terluar, terdepan, dan terpencil.

Beberapa pilot project Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang diluncurkan oleh Kementerian Perhubungan tahun ini antara lain Pembangunan Proving Ground BPLJSKB, Proyek KPBU Laut (Pelabuhan Kuala Tanjung, Anggrek, Bau-Bau), Bandara Komodo, Bandara Internasional Jawa Barat, Bandara Internasional Yogyakarta Baru, ToD Poris Plawad, dan Pembangunan jalur kereta api untuk Transportasi Publik, sepanjang 142 KM dari Makassar ke Pare Pare di Sulawesi Selatan, sebagai bagian dari pembangunan KA Trans Sulawesi.

“Selama ini BUMN mengelola 13 Bandara oleh Angkasa Pura I dan 14 Bandara oleh Angkasa Pura II. Melayani 189,7 juta penumpang per tahun. Mengelola 14 Lokasi Pelabuhan oleh Pelindo I, 12 Lokasi oleh Pelindo II, 15 Lokasi oleh Pelindo III, dan 23 Lokasi oleh Pelindo IV,” jelas Menhub.

Ia mengatakan pembangunan sektor perhubungan yang meliputi Rail Based Connectivity, Land Connectivity, Sea Connectivity, Air Connectivity, dan Telecommunication, akan dapat merajut Nusantara dalam satu kesatuan konektivitas. Konektivitas tersebut sekaligus akan memecahkan masalah kesenjangan pembangunan nasional, ketergantungan akan energi dan makanan, keterbelakangan infrastruktur dan industri dasar, tingkat layanan akses finansial yang masih rendah, serta kelambanan penciptaan tenaga kerja yang produktif.

Selain Menhub, tampil sebagai pembicara dalam seminar tersebut adalah Para Pengelola BUMN Bidang Transportasi Darat, Dirut Human Capital and General Affairs PT Kereta Api Indonesia, R. Ruli Adi, dan President & CEO PT Garuda Indonesia, Pahala Nugraha Mansury.  Lalu Pengelola BUMN Bidang Transportasi Laut, Dirut Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo II, Saptono R. Irianto, Dirut Pelindo III, I.G.N. Ari Askhara Danadiputra, dan Dirut Pelindo IV, Doso Agung. Kemudian  Pengelola BUMN Bandara, Dirut Angkasa Pura I, Faik Fahmi dan Dirut Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin. Bertindak sebagai moderator Talkshow, Ketua Pusat Studi BUMN Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Dr. Cyrillus Harinowo.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!