24.5 C
Jakarta

Universitas Pakuan Bogor Mulai Terapkan SNI

Baca Juga:

BOGOR – Badan Standardisasi Nasional (BSN) menandatangani Nota Kesepahaman tentang pembinaan dan pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian dengan Universitas Pakuan di Bogor, Selasa (14/08/2018). Penandatangan kerjasama dilakukan oleh Kepala BSN Bambang Prasetya dan Rektor Universitas Pakuan, Bibin Rubini.

Penandatanganan nota kesepahaman ini meliputi pendidikan dan pelatihan standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK); peningkatan partisipasi akademisi dalam kegiatan SPK; Penyebarluasan informasi dan promosi SPK; Riset dan diseminasi hasil riset di bidang standardisasi; serta pembinaan dan pengembangan lembaga penilaian kesesuaian.

Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman dengan Universitas Pakuan, maka hingga saat ini BSN telah menjalin kerja sama dengan 54 universitas di Indonesia.

Khusus di wilayah Jawa Barat, BSN telah menjalin kerja sama dengan 4 universitas yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (UNPAD), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Pakuan. Universitas Pakuan sendiri memiliki 24 Program Studi D3 dan S1, serta Program Pascasarjana (S2) dengan 4 (empat) Program Studi yaitu Manajemen Pendidikan, Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, serta Ilmu Hukum dan Magister Manajemen.

Dalam siaran persnya, Rubini menyatakan bahwa Universitas Pakuan sangat peduli dengan mutu. Hal ini dibuktikan dengan adanya Lembaga Penjamin Mutu Internal (LPMI) yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015.

Penandatanganan kesepakatan kerjasama ini merupakan salah satu cara untuk menghimbau segenap civitas akdemika dan juga para dosen agar menerapkan budaya mutu.

“Kita harus berorientasi pada mutu karena itu adalah tuntutan masyarakat, apalagi kepercayaan masyarakat terhadap Universitas Pakuan semakin tahun semakin meningkat,” ujar Rubini.

Sementara itu, Kepala BSN Bambang menilai sudah sewajarnya Perguruan Tinggi menjadikan standardisasi sebagai salah satu program untuk digalakkan. Hal ini karena standardisasi sangat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa.

“Kita bisa melihat hubungan antara negara maju dengan standar yang dipakai. Korelasinya pasti positif,” ujar Bambang.

Lebih lanjut Bambang menyarankan agar Universitas Pakuan memiliki SNI Corner, suatu outlet yang menyediakan dokumen SNI yang dapat digunakan sebagai referensi para mahasiswa dalam mendukung pembelajaran.

“Dengan memiliki SNI Corner, mahasiswa dapat dengan mudah mengakses informasi terkait standardisasi,” ujar Bambang.

Bambang berharap, dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman ini, kedepannya Universitas Pakuan dapat menjadi role model penyusunan kurikulum pendidikan standardisasi di wilayah Jawa Barat.

Setelah penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kepala BSN dan Rektor Universitas Pakuan, juga dilakukan penandatangan perjanjian kerjasama antara Pusat Sistem Penerapan Standar – BSN dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan serta perjanjian kerja sama antara Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi – BSN dengan Lembaga Penjaminan Mutu Internal Universitas Pakuan.

Sebagai tindak lanjut penandatanganan kerja sama antara Pusat Sistem Penerapan Standar – BSN dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan, di hari yang sama BSN mengadakan workshop pemahaman SNI ISO 17025:2017 kepada segenap civitas akademika dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan. Diharapkan, kedepannya laboratorium MIPA Centre (Laboratorium kimia, biologi, farmasi) dapat segera diakreditasi KAN sesuai SNI ISO 17025:2017.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!