SOLO, MENARA62.COM– Di masa belajar daring, guru harus pandai mengemas pembelajaran supaya tetap menarik minat siswa. Ketertarikan siswa tersebut menjadi syarat penting agar materi pelajaran tersampaikan dengan baik.
Hal tersebut seperti yang dilakukan tim guru kelas I SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, dengan merancang pembelajaran yang membuka ruang bagi siswa unjuk kebolehan sesuai bakat dan kesukaannya.
Yuli Ekowati, salah satu guru kelas I mengungkapkan bahwa mengajar siswa kelas I secara daring membutuhkan strategi ekstra. Mereka baru mengenal bangku SD bahkan belum pernah bertatap muka langsung dengan gurunya.
“Langkah pertama yang kami lakukan adalah membuat siswa merasa nyaman dan dekat dengan guru maupun teman-teman baru dengan cara menggugah keaktifan siswa untuk unjuk kebolehan sesuai bakat yang dimilikinya di setiap akhir pembelajaran,” kata Yuli.
Menurut Yuli, langkah tersebut disambut antusias oleh siswa. Hal ini dibuktikan dengan makin bertambahnya siswa yang antre untuk unjuk kebolehan setiap harinya.
“Bahkan ada siswa yang malam-malam mengirim pesan untuk memberitahukan bahwa besok pagi ia ingin tampil,” imbuhnya.
Hal yang menarik juga, menurut Yuli, beberapa siswa unjuk kebolehan secara mendadak saat itu juga tanpa mempersiapkan dan menginformasikan sebelumnya.
“Jenis tampilannya bermacam-macam, dari mulai sulap, menyanyi, menari, bercerita dan semua itu membuat siswa betah mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir,” sambung Yuli.
Siswa kelas I C, Muhammad Adam Syaifuddin, mengaku senang karena diberi kesempatan berjoget dan bernyanyi untuk teman-temannya.
“Sangat seru, jadi tidak bosan ikut pembelajaran Zoom Meeting, video saat tampil saya kirimkan ke grup keluarga dan dijadikan status di sosial media,” ungkap Adam.
Sedangkan orang tua dari Adam, Endah Nugraheny, menyampaikan bahwa pembelajaran yang melibatkan anak untuk unjuk kebolehan, selain menjadikan anak mempunyai keberanian untuk tampil, juga dapat menjadikannya berpikir positif, kreatif, dan melatih kesabaran.
“Kegiatan ini juga sebagai hiburan yang menyenangkan bagi siswa, guru, dan orang tua,” pungkasnya. (*)