BEKASI, MENARA62.COM – Universitas Krisnadwipayana (Unkris) dan Masyarakat Profesional Santri (NU Circle) berkomitmen mencetak Generasi Emas 2045. Sebagai langkah awal, kedua lembaga tersebut akan memetakan potensi dan kompetensi mahasiswa secara terstruktur melalui berbagai pendekatan teknologi digital.
Komitmen tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani UNKRIS dengan NU Circle di Gedung Rektorat, Kampus Unkris, Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/5/2021). Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dihadiri oleh jajaran Pimpinan Unkris mulai dari Rektor, Para Wakil Rektor, Dekan Fakultas Ekonomi, Para Ketua Lembaga juga para Wakil Dekan 3 . Sementara dari NU Circle hadir Ketua Umum NUC , Ketua Lembaga Bidang Pendidikan, Sekretaris dan Ketua bidang Program Nu Career.
Dalam sambutannya, Ketua Umum NU Circle Dr R Gatot Prio Utomo mengatakan kerjasama dengan perguruan tinggi khususnya Unkris bagi NU Circle tentu akan semakin dinamis dalam mempersiapkan generasi emas 2045.
“Bagaimana Indonesia di masa depan, jawabannya adalah bagaimana kondisi mahasiswa kita saat ini. Merekalah yang akan menentukan hitam putihnya bangsa ini. Apakah kita akan menjadi maju atau sebaliknya tergerus oleh kemajuan bangsa lain. Ini PR (pekerjaan rumah) kita semua,” tegas Gatot Prio Utomo.
Sedang bagi Unkris, kerjasama ini akan menjadi energi baru dalam mempersiapakan kampus unggulan 2025.
Menurut Gatot, ada sejumlah program yang bisa dikerjasamakan dalam pemetaan potensi dan peningkatan kompetensi mahasiswa tersebut. NU Circle memiliki platform nucareer.id yang bisa menjadi pintu masuk untuk mengetahui potensi, bakat dan minat mahasiswa. Di sana juga tersedia ribuan lowongan pekerjaan, program magang dan beasiswa, serta pelatihan profesi dan keterampilan.
“Sejumlah sinergi juga bisa dibangun melalui berbagai program yang tengah diinisiasi dan dijalankan NUC, seperti program Santri Developer yang mendidik dan mencetak enterprenur di bidang properti. Juga Santri Tani yang fokus mengajak milenial memasuki dunia pertanian dengan pendekatan baru berbasis teknologi 4.0. Di bidang ekonomi mikro, dengan skema yang dikembangkan Muhamad Yunus melalui Grameen Bank, NUC membangun program Santri Puan. Ada banyak opportunity yang bisa dibangun bersama,“ tuturnya.
Sementara itu, Rektor Unkris Dr. Ir. Ayup Muktiono, M. SiP. CIQaR menyambut gembira kerjasama dengan NU Circle ini. Menurutnya, untuk menjadikan Unkris sebagai universitas unggul di masa depan, membangun kerjasama dengan semua pihak adalah sebuah keniscayaan.
“Kerjasama ini sangat penting bagi Unkris di masa kini dan di masa depan. Sebagai bagian dari masyarakat, kita tidak bisa sendiri dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Kita harus bekerjasama dengan pihak-pihak lain. Kerjasama dengan NU Circle ini merupakan bagian penting untuk meningkatkan mutu dan kompetensi mahasiswa,” tegasnya.
Ke depan, katanya, Unkris juga tengah menyiapkan sejumlah kerjasama dengan institusi lainnya, baik pemerintah maupun swasta. Kerjasama ini akan terus dikembangkan agar mahasiswa semakin mudah mengembangkan potensinya dan meningkatkan kompetensinya di berbagai bidang keilmuan.
Unkris, lanjut Rektor, memiliki para ahli di sejumlah bidang, baik ekonomi, hukum, bahkan pertanian. Pengabdian pada masyarakat juga dilakukan dengan membangun desa binaan di sejumlah wilayah.
Sinergi dengan NUC dianggap sangat strategis karena baik NUC maupun Unkris memiliki visi yang sama dalam melihat masa depan generasi bangsa.