26.4 C
Jakarta

Untar Siapkan Perkuliahan Secara Hybrid pada Februari 2022 dengan Prokes Ketat

Baca Juga:

Rektor Untar Prof Agustinus Purna Irawan (baju batik merah) didampingi Kepala Humas Untar Paula T. Anggarina (kanan) bersama sejumlah jurnalis di Kampus Untar Jakarta, Senin (20/12)

JAKARTA, MENARA62.COM – Perkuliahan Semester Genap Tahun 2022 dimulai pada Bulan Februari mendatang, Universitas Tarumanagara  (Untar) akan mulai mengadakan perkuliahan secara hybrid yaitu perkuliah secara daring (online) dan luring (offline) bagi mahasiswa.

Rektor Untar Prof. Agustinus Purna Irawan mengatakan bagi mahasiswa yang datang ke kampus atau perkuliahan secara luring, pihaknya akan mempersiapkan ruangan perkuliahan dengan prosedur penerapan prokes yang ketat.

“Sejauh ini masih dipersiapkan ruangan. Sehingga jika mahasiswa yang tidak bisa hadir ke kampus atau tidak mendapat izin dari orang tua maka tetap bisa mengikuti pembelajaran secara daring, tetapi yang mendapat izin orang tua bisa hadir ke kampus,” ujar Agustunus dalam keterangannya seusai menghadiri Peringatan Hari Natal di Kampus Untar, Jakarta, Senin (20/12).

Menurut Agustinus, untuk pembelajaran luring atau datang ke kampus, prioritas akan diberikan kepda mahasiswa baru angkatan 2020 dan 2021 yang selama ini belum pernah masuk kampus.

“Kemudian prioritas kedua kepada mahasiswa  tingkat akhir yang harus mengambil data di laboratorium untuk praktikum atau penelitian,” tutur Agustinus.

Rektor Untar juga mengingatkan bahwa pandemi Covid -19 belum selesai terlebih dengan ditemukan varian baru Omicron. Dirinya menjelaskan dunia pendidikan harus memberi  contoh penerapan prokes yang ketat tapi aktifitas pembelajaran dapat kembali normal.

“Tentu kita harus memberi contoh teladan kepada seluruh masyarakat bagaimana kita mengambil sikap menerapkan prokes yang ketat. Tetapi kita tetap belajar dan melakukan aktifitas normal tanpa hoax serta tanpa isu yang menakutkan,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, terkait Peringatan Hari  Natal tahun 2021, Agustinus mengatakan Untar  mengambil tema yang sama dengan tema nasional yaitu  “Cinta Kasih Menggerakan Persaudaraan”.  Menurut Agustinus, dengan  cinta kasih semua bisa bertoleransi dan saling memahami  serta menerima semua umat beragama.

“Ini penting karena kita adalah keluarga Indonesia dan dunia sebagai umat manusia mendukung satu sama lain sehingga kita memiliki rasa kedamaain dan ketentraman, saling menghargai untuk hidup yang lebih baik,” ungkapnya.

Agustinus mengharapkan akan terbentuk saling bersinergi sesame anaka bangsa  untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.

“Saling menghormati, menghargai dan bertoleransi dan membangun persaudaraan untuk saling bersinergi  untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Adil makmur dan sejahtera bersama bukan untuk kelompok tertentu tapi untuk seluruh masyarakat,” tandasnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!