27.8 C
Jakarta

UPT Puskesmas Setabelan Lakukan Swab PCR Bagi 30 Siswa dan 3 Guru di SD Muhammadiyah 1 Ketelan

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM – Dinas Kesehatan Kota Surakarta dengan pelaksana kegiatan yaitu UPT Puskesmas Setabelan melakukan Swab PCR bagi 30 siswa dan 3 guru di SD Muhammadiyah 1 Ketelan bersamaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di masa pandemi Covid-19. Dipantau langsung Pengawas Gugus II Korwil III Kecamatan Banjarsari Tri Winarni, Rabu (13/10/2021).

Petugas Promosi Kesehatan, Nining Purnawati, SKM mengatakan Puskesmas Stabelan mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Swab sekolah di wilayah binaan Puskesmas Setabelan.

“Kegiatan berjalan dengan aman dan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sebagai bagian evaluasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMS), Salam Sehat, Setabelan Pintar,” ujar Nining.

Selain itu juga salah satu upaya kewaspadaan dini penyakit infeksi emerging. “Hasil spesimen yang dikirimkan ke Laboratorium RS UNS Sukoharjo berupa Nasopharyngeal (NP), dan Oropharyngeal (NP) swab,” ucapnya sambil tersenyum.

Salah seorang murid, Humaira Putri Dhia Syarafina Kelas 6 Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Solo terlihat tidak takut saat petugas hendak mengambil sampel Swab di lubang hidungnya.  Petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD) saat memeriksa.

Saat diwawancarai, Humaira mengaku pemeriksaan Swab PCR tidak terasa sakit. “Enak, tidak apa-apa, tidak sakit, karena sudah pernah,” kata Humaira, dengan penuh semangat.

Sementara itu, Kepala Sekolah, Sri Sayekti menghimbau dan menjelaskan, untuk memudahkan pendataan siswa pada saat kedatangan wali kelas memastikan semua anak beridentitas jelas jangan menganggu pandangan (ada yang ditempeli lebih dari satu).

“Taati Prokes. Anak-anak tidak boleh meninggalkan tempat duduknya untuk bermain dan bercakap-cakap dengan temannya. Anak-anak diperkenankan berbicara, makan minum ditempat. Maju ke arah guru atau ke kamar mandi dengan tertib dan disiplin peran wali kelas/guru dibutuhkan jangan abai atau menyepelekan,”ungkapnya.

“Kita tidak hanya mengajar tapi juga membangun karakter, kalau ada anak yang menyimpang guru berkewajiban mengingatkan dan mendidik. Mohon diperhatikan seluruh guru yang berada di jam terakhir 5 menit sebelum jam kepulangan anak-anak sudah disiapkan sehingga segera turun ketika sudah dipanggil,” beber Sayekti. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!