24.6 C
Jakarta

Utamakan Kesehatan, New Normal jangan Sebatas Aturan tapi Harus Jadi Kebiasaan di Sekolah BPSDM

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Aktivitas di sekolah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) secara bertahap telah dimulai dengan mengacu pada tatanan kehidupan baru atau New Normal. Kepala BPSDMP, Sugihardjo, saat memberikan motivasi melalui Kuliah Umum secara virtual kepada Taruna, Dosen/instruktur dan Manajemen Sekolah Transportasi Udara mengatakan, bahwa pelaksanaan Protokol Kesehatan adalah suatu keniscayaan, sehingga dalam penerapannya tidak hanya sekedar aturan namun harus menjadi kebiasaan.
Kuliah Umum virtual bertajuk “Mewujudkan Perguruan Tinggi Penerbangan yang Unggul dan Adaptif Dalam Menghadapi Era “New Normal” ini diikuti sebanyak 2271 peserta yang berasal dari delapan Sekolah Transportasi Udara di lingkungan BPSDM Perhubungan.
“Setelah kembali ke kampus, Taruna harus segera mengejar ketertinggalan dalam pembelajaran. Semua kegiatan dilakukan seperti sebelum Pandemi dengan mengacu pada Protokol Kesehatan, tidak hanya semata-mata karena aturan, namun harus diadopsi menjadi sebuah kebiasaan. Menggunakan masker harus jadi kebiasaan, menjaga jarak, menjaga kebersihan dengan cuci tangan menggunakan sabun dan hand sanitizer, semuanya harus dilakukan karena kebiasaan, bukan karena takut melanggar aturan,” jelas Sugihardjo.
Sebagai sekolah vokasi dimana bobot praktek lebih besar dari teori, cara Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) yang dilakukan secara daring/online tentunya menjadi tantangan tersendiri karena praktek mebutuhkan simulator atau alat peraga lainnya secara langsung tidak bisa dilakukan secara daring/online.
“BPSDMP sedang menyusun pembelajaran dengan pendekatan Computer Based Training (CBT) yang diharapkan mampu memberikan solusi  untuk kegiatan praktek taruna ditengah pandemi Covid-19  dan tatanan dunia baru,” ungkap Sugihardjo, Jumat (26/6/2020).
Sugihardjo juga menyoroti bagaimana Perguruan Tinggi yang unggul. Menurutnya, perguruan tinggi yang unggul haruslah produktif dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki karakter.
“Perguruan tinggi dikatakan unggul syarat utamanya adalah harus produktif. Produktifitasnya dapat dilihat dari lulusannya yang berkualitas, memiliki karakter, dan memenuhi standar yang ditetapkan nasional maupun internasional dan terserap pada industri atau dunia kerja,” imbuh Sugihardjo.
Untuk itu, Ia berpesan pada para taruna, dosen maupun manajemen agar tidak patah semangat menghadapi kondisi serba terbatas selama masa Pandemi Covid-19 ini. Ia meminta agar jajarannya dan para taruna terus menumbuhkan karakter disiplin, semangat, inisiatif, dan kejujuran sebagai kunci sukses.
“Untuk dapat survive dalam masa ini, harus inovatif. Inovasi dapat dilakukan melalui kolaborasi dan kreatifitas tanpa batas,” pungkas Sugihardjo. (*)
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!