JAKARTA, MENARA62.COM – Sekitar 5 juta tenaga pendidik dan tenaga kependidikan menjadi prioritas program vaksinasi Covid-19 tahun ini. Tujuannya agar sekolah tatap muka bisa segera digelar kembali pada tahun ajaran baru 2021/2022.
“Kenapa tenaga pendidik itu menjadi salah satu prioritas, karena sudah cukup lama anak-anak kita tidak sekolah tatap muka dan kami ingin memastikan bahwa kalau kita bisa menyelesaikan vaksinasi ini sampai dengan akhir bulan Juni, maka tahun ajaran berikutnya di bulan Juli, Insya Allah sudah melakukan proses tatap muka walaupun dengan protokol kesehatan yang masih dijaga,” kata Mendikbud Nadiem Anwar Makarim di sela pelaksanaan vaksinasi masal bagi guru di SMA N 70 Jakarta, Rabu (24/2/2021).
Pelaksanaan vaksinasi tersebut lanjut Nadiem akan dilaksanakan di masing-masing Dinas Kesehatan di daerah. Tentunya tetap menegakkan persyaratan yang berlaku.
Nadiem menyatakan kegembiraannya bahwa guru menjadi kelompok prioritas vaksinasi Covid-19. Karena salah satu sektor yang sampai sekarang masih belum bisa melakukan kegiatan tatap muka adalah pembelajaran.
Ia mengatakan bahwa pembelajaran jarak jauh yang berkelanjutan atau terlalu lama itu sangat besar risikonya bagi anak-anak . Situasi itu mendorong pemerintah mengambil tindakan cepat salah satunya dengan vaksinasi guru dan tenaga kependidikan.
Teknis pelaksanaannya, akan diprioritasnya terlebih dahulu guru-guru yang mengajar di SD dan PAUD, kemudian SMP, SMA/SMK baru perguruan tinggi. Pertimbangannya karena kelompok SD dan PAUD adalah kelompok pembelajaran yang paling sulit untuk melaksanakan PJJ.
Vaksinasi bagi guru tersebut berlaku untuk semua guru baik guru PNS, guru yayasan, guru non PNS maupun guru hinorer. Mereka akan divaksin secara bertahap sehingga pada Juni nanti semua guru sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Meski nantinya guru sudah mendapatkan vaksinasi dan sekolah tatap muka sudah dimulai, tetapi Nadiem memastikan bahwa pada tahap awal, tetap aka nada pembatasan jumlah siswa yang ikut tatap muka termasuk hari tatap muka sesuai protokol kesehatan yang berlaku.