SOLO, MENARA62.COM – Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Dr. Anton Agus Setyawan, S.E., M.Si., memberikan pandangannya terhadap Joget Sadbor yang sedang naik daun di Platform Tiktok.
Pasalnya, pemilik akun tiktok asal Sukabumi, Jawa Barat yang disebut-sebut awalnya seorang petani mendadak beralih profesi menjadi konten kreator. Tak hanya dirinya, ratusan warga Kampung Babakan Baru RT 05/09, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi juga mendadak jadi kreator konten di TikTok. Mereka mengikuti jejak Gunawan alias Sadbor yang menaikkan tarian unik melalui live TikTok.
Anton menyebut fenomena itu sebagai Era Viral Economic, yang hal seperti itu terjadi sering kali tidak direncanakan, lain dengan konten yang dipersiapkan dengan baik.
“Misalnya Woko Channel, Plosok Digital, Kampung Riwil yang ada di platform Youtube, itu kan dari awal memang dikonsep dengan baik,” kata Guru Besar UMS saat ditemui pada Jum’at (1/11/2024).
Penikmat video tiktok atau netizen atau konsumen (jika dibuat dalam bahasa marketing) itu susah sekali ditebak, lanjut Anton, mereka menyukai hal yang aneh, baru, unik, menghibur. Namun menurutnya, gerakan yang dilakukan sadbor itu tidak ada unsur bagusnya, bahkan jika dibandingkan dengan Bachyper (perkumpulan dance bapak bapak perumahan) dan beberapa kelompok sejenis yang lain.
Hal tersebut membuat Guru Besar Ilmu Manajemen UMS sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS itu ragu terhadap konten yang semacam itu akan bertahan lama eksis di dunia maya. Menurut Anton, konten yang dikonsep secara matang dan baik akan lebih bertahan lama dibandingkan dengan konten yang hanya naik daun saja.
“Namun, fenomena sesaat itu dapat diubah menjadi konten jangka panjang jika Sadbor mengolah konten dengan baik, dengan memanfaatkan momen viralnya, dengan memiliki tim kreatif, tim pengelola sosial media, memperhatikan aspek sinematografi, sehingga konten yang dihasilkan bukan hanya jogetan semata namun ada unsur cerita yang dibangun,” pungkas Anton. (*)