27.1 C
Jakarta

Virus Inspirasi

Baca Juga:

Firtra senyum-senyum sendiri. Sesekali terkekeh. ‘’Bisa ini. Bisa. Cocok banget untuk mengajar secara online,’’ katanya setelah simulai mengajar bahasa Arab dari laptop touchscreen-nya.

Mantan wartawan kantor berita Antara itu memang sedang mencari platform mengajar jarak jauh. Ia butuh sarana agar para guru bahasa Arab di Turki bisa mengajar di lembaga pendidikan Islam Rumah Tajwid tanpa harus terbang ke Indonesia.

‘’Awal bulan Juli saya akan ke Turki. Saya tawarkan solusi ini kepada mereka,’’ katanya.

Rumah Tajwid memiliki jaringan luas. Di dalam dan luar negeri. Selain urusan pendidik dengan santri, sesama ustadz di Rumah Tajwid juga butuh sarana untuk bertemu: diskusi dan training.

‘’Apakah webinar bisa digunakan untuk mengajar jarak jauh untuk materi videografi? Misalnya mengajarkan teknik editing menggunakan handphone?’’ tanya Firtra.

Kami pun melakukan simulasi sekali lagi. Berhasil. Firtra sangat gembira. ‘’Saya bisa membuat kursus video jurnalistik untuk citizen journalist dan Youtuber secara online,’’ katanya.

Sudah lama saya tidak berjumpa Firtra. Terakhir berjumpa saat masih bertugas di TV One. Beberapa hari menjelang berangkat ke jalur Gaza, Palestina, untuk meliput langsung situasi perang melawan Israel di sana, tiga atau empat tahun lalu.

Saya mulai berkomunikasi lagi sejak akhir tahun lalu. Pak Ken Narotama, owner Samudera Indonesia, yang mempertemukan. ‘’Saya sedang melihat-lihat kolam lele biofloc. Eh, ketemu anak muda yang sedang mengembangkan Rumah Tajwid. Pak Joko perlu kenalan sama dia deh. Namanya Firtra,’’ kata Pak Ken melalui telepon.

Begitu disebutkan nama Firtra, ingatan saya langsung tertuju ke sosok pria berbadan tambun itu. Banyak yang namanya Fitra. Apalagi Fitri. Tapi hanya ada satu kawan saya yang naman Firtra. Pakai ‘’R’’ di tengah. Ya dia itu.

‘’Firtra? Firtra Ratory? Saya kenal. Dulu wartawan kantor berita Antara. Lalu pindah ke TV One,’’ jawab saya.

Rupanya Firtra sekarang sibuk di dunia pendidikan. Ia membantu pengembangan lembaga pendidikan islam Rumah Tajwid. Namun jiwa wartawannya masih menyala-nya. Ia menyalurkannya melalui kursus jurnalistik. Secara offline.

Saya sengaja mengundangnya ke studio Sabtu petang agar bisa melihat langsung webinar ‘’Berburu Beasiswa ke Negeri Panda’’. Rupanya ia terinspirasi. Ia mulai terjangkit virus revolusi industri 4.0.

Previous article
Next article
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!