30.1 C
Jakarta

Waduk Ir Sutami Mulai Mengering, Jatim Terapkan TMC di Sungai Brantas Hulu

Baca Juga:

MALANG, MENARA62.COM – Propinsi Jawa Timur mulai terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di daerah aliran Sungai Brantas Hulu untuk pengisian waduk Ir Sutami.

“Kondisi waduk sudah cukup kering mengingat musim kemarau 2019 cukup panjang, bahkan di wilayah Kota Malang sudah tercatat daerah dengan kekeringan ekstrem, dengan hari tanpa hujan lebih dari 60 hari,” ujar Tri Handoko Seto, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca- BPPT di Malang, dalam siaran persnya, Rabu (13/11/2019).

Kegiatan TMC di DAS Brantas Hulu di penghujung tahun ini, kata Tri Handoko Seto, merupakan kelima kalinya setelah sebelumnya dilaksanakan TMC pada sekitar 1998, 2007, 2012, dan 2013. “Himbauan untuk para pengelola waduk untuk memperkuat prediksi cuaca untuk rencana operasi dan optimalisasi produksi. Karena fungsi waduk sangat strategis untuk PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), pertanian dan industri,” tegasnya.  Kapasitas produksi listrik waduk Ir. Sutami saat ini tercatat mencapai 105 MW

Dalam operasi TMC kali ini, BBTMC-BPPT mengerahkan pesawat CASA 212-200 dengan nomor resgiterasi A-2101 milik BPPT yang dalam pengoperasiannya didukung Skuadron 4 TNI AU Abdulrachman Saleh Malang. Sekitar 20.000 kg bahan semai (NaCL) telah disiapkan di Posko TMC DAS Brantas yang dupusatkan di area perkantoran Skuadron Udara 4 di Lapangan Udara Abdulrachman Saleh, Malang.

Untuk membantu pengamatan cuaca dan kondisi awan di wilayah target ditempatkan personil di 2 (dua) lokasi Pos Pengamatan Meteorologi (Posmet), yang berada di wilayah Batu dan Turen.

“Hasil pengamatan cuaca dan potensi awan hujan akan dilaporkan setiap saat oleh petugas di Posmet kepada Tim Pelaksana di Pos Komando (Posko), untuk dianalisis dan dijadikan sebagai masukan guna menentukan strategi pelaksanaan penyemaian awan setiap harinya,” ujar Faisal Sunarto, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko TMC DAS Brantas.

Dalam mengukur keberhasilan kegiatan TMC, kata Faisal Sunarto, akan dilakukan monitoring hujan dan hidrologi waduk di daerah target oleh Tim Monitoring dan Evaluasi. “Diharapkan dengan potensi curah hujan yang semakin meningkat pada bulan November 2019 maka dalam 20 hari kegiatan dapat membantu meningkatkan inflow sehingga mempercepat kapasitas Waduk Ir. Sutami kembali normal,” ujarnya.

DAS Brantas Hulu merupakan salah satu DAS di Jawa Timur dengan luas mencapai 3.761 km2. Wilayah aliran sungai Brantas Hulu dikelilingi oleh pegunungan, di Barat Gunung Arjuno dan Gunung Kawi, di sisi Timur dibatasi oleh Gunung Semeru dan Gunung Bromo.

“Wilayah DAS Brantas yang dikellilingi pegunungan dan dalam musim peralihan menuju musim kemarau maka pertumbuhan awan diperkirakan sangat cepat.  Sehingga pengamatan harus dilakukan secara intens dan seksama agar kesempatan penerbangan dan penyemaian bisa dilaksanakan secara optimal,” papar Tri Handoko Seto.

Penerbangan perdana operasi TMC di DAS Brantas ini direncanakan dihadiri para pejabat terkait, diantaranya Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, General Manager PT Pembangkitan Jawa Bali UP Brantas, Komandan Lanud TNI AU Abdulrachman Saleh, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso, Kepala BBWS Brantas Kementerian PUPR, Kepala Dinas Pekerjaan umum dan SDA Provinsi Jawa Timur, dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.

Seperti diketahui, BBTMC-BPPT juga tengah melaksanakan pengisian Waduk Kaskade di Citarum, Jawa Barat yang dimulai sejak Oktober. Beberapa bulan sebelumnya hingga saat ini juga melaksanakan tugas operasi TMC penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.

TMC selain diaplikasikan dan dimanfaatkan untuk mitigasi bencana hidrometeorologi seperti kekeringan, banjir dan bencana kabut asap akibat karhutla, juga dilaksanakan dalam pengamanan proyek strategis nasional dan kegiatan penting kenegaraan yang bersifat nasional dan internasional baik untuk mengurangi gangguan kabut asap maupun menjaga agar lokasi kegiatan tidak terkendala oleh cuaca ekstrem seperti (1) Sea Games pada tahun 2011 di Provinsi Sumatera Selatan dalam pengamanan mengurangi curah hujan; (2) Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau pada Tahun 2013 yang terganggu kabut asap maupun curah hujan di areal lapangan olah raga; (3) Islamic Solidarity Games di Sumatera Selatan Tahun 2013;(4)Redistribusi curah hujan di wilayah DKI pada tahun 2013 dan 2014; (5) Pengurangan curah hujan di area proyek Pembangunan Jalan Tol Samarinda-Balikpapan Tahun 2018;(6) Kegiatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang (7) Acara Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Bali serta kegiataan kenegaraan lainnya seperti peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana Negara. (BBTMC)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!