PALANGKARAYA, MENARA62.COM — Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Habib H Said Ismail mengakui, sektor kelapa sawit menjadi pioner pembangunan. Industri sawit, telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan nasional. Selain penyerapan tenaga kerja, pengembangan petani sebagai mitra, perkebunan kelapa sawit juga berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur di daerah.
“Dulu saya awal-awal tinggal di Kalteng, daerah Sampit, jalanannya jelek sekali dan rusak. Tapi setelah ada perkebunan kelapa sawit, sekarang jalannya bagus dan mulus. Terima kasih kepada sektor kelapa sawit,” kata Said saat memberikan sambutan dalam Pelantikan Pengurus GAPKI Kalteng di Palangkaraya, Selasa (24/4/2018). Said hadir mewakili Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang berhalangan hadir. Demikian siaran pers yang diterima Menara62.com dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalteng.
Said mengatakan, luas Provinsi Kalimantan Tengah satu setengah kali Pulau Jawa. Ada 13 Kabupaten dan 1 Kota dengan total penduduk 2,6 juta jiwa. Tingkat kerapatan di Kalteng adalah 16 orang per kilometer.
“Perkebunan sawit sangat menunjang ekonomi Kalteng dan Indonesia. Terima kasih kepada pengusaha sawit yang berinvestasi di Kalteng,” kata Said.
Said juga berharap semakin banyak perusahaan kelapa sawit yang menjadi anggota GAPKI. “Sampun pinten anggota nipun wonten Kalteng? Wonten setunggal atus? (Sudah berapa jumlah perusahaan anggota GAPKI di Kalteng? Sudah ada 100 perusahaan?” kata Said dengan Bahasa Jawa kromo (halus) yang langsung disambut tepuk tangan dari yang hadir.
“Daripada saya bicara Bahasa Dayak, tidak ada yang mengerti di sini,” sambung Said dengan tersenyum. Hadirin kembali bertepuk tangan.
Surplus
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengatakan, Kelapa sawit, sejak tahun lalu perekonomian negara Indonesia mungkin sudah bangkrut.
“Tahun lalu, surplus neraca perdagangan nasional tercatat mencapai USD 11 miliar. Dan sumbangan sawit terhadap neraca perdagangan tersebut mencapai USD 23 miliar. Jadi tanpa ada ekspor sawit, kita defisit USD 12 miliar,” kata Joko.
Joko mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang selalu memperjuangkan sawit dalam berbagai forum internasional. “Ke Eropa, Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru, Presiden menemui para kepala negara tersebut agar jangan membuat hambatan terhadap sawit,” kata Joko.
Kalteng, kata Joko, merupakan sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Luas perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah mencapai 1,8 juta hektar dari total luas daratan Kalteng seluas sekitar 15 juta hektar. “Jumlah pekerja dan petani sawit di Kalteng mencapai 600 ribu orang. Berarti ada 2 juta orang dari total 2,6 juta penduduk Kalteng yang menggantungkan hidupnya dari sawit,” ujarnya.
Sementara itu, terpilih sebagai Ketua Gapki Kalteng periode 2018-2023 adalah Dwi Darmawan dari PT Mulia Sawit Agro Lestari.