GUNUNG KIDUL, MENARA62.COM – Kelurahan Pengkok adalah wilayah di Kabupaten Gunung Kidul yang setiap tahun mengalami kekeringan saat musim kemarau. Sejak gempa Jogja tahun 2006, banyak sumber air milik warga yang hilang dan tidak bisa dimanfaatkan kembali. Walaupun tanahnya subur namun kebutuhan air bersih untuk sehari-hari ketika musim kemarau harus beli. Kondisi tersebut kemudian memantik perhatian dari Lazismu Surakarta untuk melakukan pentasarufan program produktif berupa Sumur Wakaf Muhammadiyah. Bekerja sama dengan MDMC dan Lazismu Gunung Kidul serta PRM dan Pemerintahan Desa Pengkok. Bantuan berupa pengeboran sumur sedalam 96 meter di tanah wakaf milik warga.
Cahyo, Ketua Ranting Muhammadiyah Pengkok menjelaskan bahwa sumur wakaf Muhammadiyah ini sangat dinanti oleh warganya. Sebab setiap musik kemarau kita hanya membeli air dari tangki. Setiap beli 5000 liter itu hanya untuk dua minggu. “ Banyak warga yang kesulitan membeli air sehingga harus menjual hewan ternak dan menunggu bantuan dari pemerintah,”ungkap Cahyo.
“Alhamdulillah, dengan hadirnya sumur wakaf bantuan dari Muhammadiyah semoga bisa membantu warga dan memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi kekeringan. Dan insya Allah kedepan akan dikelola oleh PRM Pengkok agar bisa memberikan kebermanfaatan yang luas untuk masyarakat. penerima manfaat untuk program sumur ini adalah 125 KK, satu masjid, dan 3 lahan pertanian,”imbuh Cahyo.
KH. Najmuddin Zuhdi, Ketua Dewan Syariah Lazismu Solo berharap agar masyarakat bisa mengelola dengan baik. Sebab donatur sangat berharap bahwa air yang mengalir dan kemudian dimanfaatkan oleh warga bisa menjadi pahala yang mengalir layaknya air yang keluar dari sumbernya. “ Atas nama Muhammadiyah Surakarta khususnya para donatur Lazismu kami mengaku bersyukur dan terharu bisa memberikan kebahagiaan untuk warga Pengkok,”ungkap Kyai Najam,pangilannya. Semoga ini menjadi amal kebaikan para donatur dan mengalirkan manfaat tak terputus bagi para warga. (Isn)