28.8 C
Jakarta

Wapres: Saatnya Ulama Memotivasi Umat Untuk Mencapai Kesejahteraan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan hendaknya Kongres Ekonomi Umat Islam bisa menjadi momentum untuk memberikan arah dan semangat kepada umat untuk mencapai kesejahteraan ekonomi. Hal tersebut dikemukakan Wapres saat menutup Kongres Ekonomi Umat Islam yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI), Senin (24/04/2017).

“Ini dalam rangka memberikan semangat, sinergi, dan arahan kepada umat. Jadi bukan hanya tindak lanjutnya organisasi tapi bagaimana umat didorong dan kemudian bagaimana pemerintah membuat kebijakan yang sesuai,” ujar Wapres.

Menurut Wapres, peranan ulama untuk memotivasi masyarakat itu hal yang penting. Terutama untuk memberikan dorongan, motivasi guna mencapai kemakmuran masyarakat.

Wapres menolak anggapan bahwa belum meratanya kemakmuran bagi sebagian masyarakat akibat kemalasan. Sebab petani yang tingkat kesejahteraannya belum baik, nyatanya harus pergi ke sawah pagi buta dan pulang sudah sore.

“Buktinya rakyat kecil pagi-pagi jualan di pasar memangnya orang malas? Bukankah itu orang hebat namanya,” lanjut JK.

Wapres juga meminta agar kongres jangan hanya menjadi formalitas semata, tetapi juga ada bukti nyata yang akan diberikan oleh MUI dan akan didukung oleh pemerintah.

“Setelah kongres ini, jangan begitu terus selesai. Ini harus terus ada alokasinya ke kehidupan dan ada upaya yang riil,” jelasnya.

Sementara itu Ketua MUI Ma’ruf Amin mengharapkan pemerintah dapat berkoordinasi dalam membuat kebijakan baru yang mampu menopang berjalannya arus baru ekonomi Indonesia. Termasuk mengajak semua pengusaha besar untuk bermitra.

“Kalau rakyat tumbuh dan pemerintah membuat kebijakan yang berpihak dan pengusaha konglomerat ikut bergabung, kita harapkan ini bisa berjalan bukan hanya pada keputusan kongres tetapi menjadi aksi nyata,” papar Ma’ruf.

Sebagai tindaklanjut dari Kongres Ekonomi ini, MUI segera membentuk sebuah komite yang terdiri atas MUI, ormas Islam, perwakilan pemerintah dan pengusaha.

“Mereka semua kita libatkan untuk membahas terus kelanjutan daripada pelaksanaan arus baru ekonomi ini. Sehingga tidak berhenti dan komite itu akan terus mengawal kemitraan dan gerakan-gerakan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut Ma’ruf Amin mengatakan penyelenggaraan kongres merupakan suatu bentuk kepedulian dari umat Islam atas kondisi perekonomian yang terjadi saat ini di Indonesia. Ketidakadilan dan ketimpangan hasil pembangunan menjadi fokus perhatian dari kongres.

“Setelah ini, kami ingin adanya perubahan mengenai beberapa hal, termasuk kesenjangan yang sudah terjadi,” tutup  Ma’ruf.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!