JAKARTA, MENARA62.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) wilayah Asia Tenggara mendesak negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk tetap waspada dan memperkuat kesiapan untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Sudah waktunya untuk memfokuskan semua upaya pada kesiapan yang dipandu oleh apa pun yang diketahui tentang virus corona baru,” kata Dr Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional, WHO Wilayah Asia Tenggara dalam siaran persnya, Senin (27/1/2020).
Seperti dalam kasus virus baru, menurut Khetrapal, masih banyak yang harus dipahami. Secara global WHO telah menyiapkan panduan sementara mengenai deteksi kasus, pengujian, manajemen klinis kasus, pencegahan dan pengendalian infeksi selama perawatan kesehatan, perawatan di rumah untuk orang yang diduga menderita virus, dan panduan untuk mengurangi penularan.
WHO bekerja sama dengan negara-negara di kawasan untuk meluncurkan pedoman ini, memprioritaskan peninjauan dan membangun kapasitas untuk diagnostik laboratorium, termasuk rujukan spesimen dan diagnosis; pelatihan dalam manajemen kasus, pengumpulan dan transportasi spesimen, serta pencegahan dan pengendalian infeksi; logistik mendukung dan mengkomunikasikan risiko dan mempromosikan perilaku yang diinginkan di masyarakat.
Khetrapal Sing mengaku telah melakukan kontak dengan Menteri Kesehatan Asia Tenggara sejak awal wabah. Dua negara di Wilayah Asia Tenggara WHO – Thailand dan Nepal – telah melaporkan kasus koronavirus baru yang dikonfirmasi.
Secara global, WHO terus bekerja dengan jejaring peneliti dan pakar lainnya untuk mengoordinasikan kerja global dalam pengawasan, epidemiologi, pemodelan, diagnostik, perawatan dan perawatan klinis, dan cara-cara lain untuk mengidentifikasi, mengelola penyakit, dan membatasi penularan selanjutnya.
Meskipun coronavirus baru yang disebut novel coronavirus-2019 tidak dinyatakan sebagai darurat global, tetapi risikonya sangat tinggi.
WHO terus mencermati situasi yang berkembang dan tetap berkomitmen untuk bekerja dengan negara-negara anggota untuk meningkatkan kesiapan dan mengimplementasikan kapasitas inti IHR untuk menanggapi setiap impor.
“Kita harus terus waspada dan siap untuk mengandung dan mencegah penyebaran lebih lanjut, ” tutup Khetrapal Sing.
