29.9 C
Jakarta

Workshop Voyant Tools Perkuat Riset Unismuh

Baca Juga:

MAKASSAR, MENARA62.COM — Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar terus mendorong peningkatan kualitas riset sivitas akademika. Salah satu upayanya diwujudkan melalui Workshop Penulisan Artikel Ilmiah Berbasis Voyant Tools yang digelar di Mini Hall FISIP, Kamis (27/11/2025). Kegiatan ini menghadirkan pakar komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. Fajar Junaedi, dan diikuti para dosen, staf, serta mahasiswa.

 

Penguasaan Teknologi Analisis Data Jadi Kunci Akademik Modern

 

Dekan FISIP Unismuh, Dr. Andi Luhur Prianto, menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak bisa lepas dari tuntutan percepatan teknologi, khususnya dalam hal pengolahan data. Menurutnya, literasi digital telah menjadi kompetensi wajib bagi akademisi.

 

“Fakultas terus memperkenalkan alat-alat pengolahan data terbaru sebagai langkah strategis membangun keterampilan baru, khususnya dalam produksi karya ilmiah,” ujarnya.

 

Dengan kemajuan perangkat analisis berbasis AI dan big data, FISIP Unismuh berkomitmen memperkuat kemampuan sivitas akademika menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat.

 

Dr. Fajar Junaedi: Voyant Tools Buka Jalan Riset Komunikasi Berbasis Data

 

Dalam sesi pemaparan, Dr. Fajar Junaedi menyoroti dominasi ruang digital dalam kehidupan masyarakat modern, yang mendorong kebutuhan analisis data yang lebih akurat dan cepat.

 

“Waktu kita paling banyak kini habis untuk berinteraksi dengan media digital. Itu hampir tidak bisa dipungkiri,” jelasnya.

 

Ia menunjukkan bagaimana Voyant Tools dapat mengolah berbagai jenis teks—mulai dari percakapan WhatsApp, berita media, hingga rilis kehumasan. Keunggulannya dalam membaca pola data dianggap sangat penting bagi mahasiswa komunikasi dan praktisi humas dalam memahami isu publik dan merumuskan rekomendasi kebijakan berbasis data.

 

“Poin pentingnya adalah data. Kita hidup di era big data,” tegasnya.

 

Fajar juga mengapresiasi perkembangan Prodi Ilmu Komunikasi Unismuh yang dinilai memiliki potensi besar sebagai pusat studi komunikasi di kawasan timur Indonesia.

 

Wakil Dekan III: Perkuat Kultur Riset Berbasis Teknologi

 

Wakil Dekan III FISIP, Dr. Nur Wahid, menuturkan bahwa workshop ini sengaja difokuskan pada pemanfaatan Voyant Tools karena perangkat tersebut memiliki peran besar dalam meningkatkan efektivitas pengolahan data dan penyusunan artikel ilmiah.

 

“Tanpa perangkat seperti ini, inovasi berbasis jaringan AI sulit berkembang,” katanya.

 

Ia menekankan bahwa kegiatan akademik semacam ini memperkaya pola pembelajaran di luar kelas, sekaligus memberikan pengalaman langsung terkait penggunaan teknologi analisis data.

 

“Harapan kami, kegiatan ini melahirkan artikel ilmiah yang dapat dipublikasikan pada level nasional maupun internasional,” tambahnya.

 

Prodi Ilmu Komunikasi Dorong Produktivitas Publikasi Ilmiah

 

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Dr. Syukri, S.Sos., M.Si, mengatakan bahwa workshop penulisan artikel ilmiah merupakan agenda rutin untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman dosen serta mahasiswa dalam penulisan jurnal ilmiah.

 

Menurutnya, penggunaan Voyant Tools memberikan kemudahan baru dalam menganalisis teks dari beragam platform digital sehingga dapat disusun menjadi artikel yang lebih sistematis dan kaya data.

 

“Diharapkan dengan kegiatan ini publikasi ilmiah nasional dan internasional dosen dan mahasiswa Prodi Ikom akan semakin meningkat,” tegasnya.

 

Komitmen FISIP Unismuh Bangun Riset Adaptif dan Berbasis Data

 

Kegiatan ini memperkuat komitmen FISIP Unismuh dalam membangun ekosistem riset yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Pemanfaatan perangkat analisis digital seperti Voyant Tools diharapkan mampu mencetak akademisi yang produktif menulis, peka terhadap data, dan menghasilkan penelitian yang relevan dengan kebutuhan era digital.

 

Melalui beragam pelatihan berbasis teknologi, FISIP Unismuh menegaskan perannya sebagai fakultas yang responsif terhadap perubahan dan siap melahirkan generasi peneliti muda yang kompetitif. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!