JAKARTA, MENARA62.COM — PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) meluncurkan program inisiatif strategis bertajuk #1JutaSisterDigital. Program ini hadir sebagai bagian dari upaya mempercepat pemberdayaan perempuan Indonesia dalam dunia digital melalui literasi teknologi dan kecerdasan buatan (AI), dengan kurikulum yang inklusif dan mudah diakses.
Peluncuran program tersebut berlangsung pada acara BRAVO-500 Summit 2025 di Jakarta, Kamis (24/7/2025), dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, yang menyatakan bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak di era digital. “Pemerintah mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan korporasi seperti XLSMART, untuk memastikan transformasi digital dapat dinikmati secara merata oleh semua kalangan. Program ini menjadi langkah strategis untuk membuat perempuan tidak hanya menjadi pengguna, tetapi pelaku utama ekonomi digital,” katanya.
Program #1JutaSisterDigital adalah bentuk sinergi antara pemerintah dan dunia usaha yang bertujuan memperluas literasi digital secara inklusif dan berkelanjutan. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 5 mengenai kesetaraan gender, SDG 4 tentang akses pendidikan berkualitas, SDG 8 mengenai pekerjaan layak berbasis keterampilan masa depan, serta SDG 9 yang mengutamakan inovasi dan infrastruktur digital.
Rajeev Sethi, dalam penandatanganan kolaborasi tersebut, menegaskan bahwa tujuan mereka tidak hanya sekedar mempercepat digitalisasi, tetapi juga memastikan perempuan dapat berkembang tanpa batas dengan nilai digital yang kuat, memungkinkan mereka unggul di ranah ekonomi digital berbasis teknologi.
Tiga Pilar Utama Program
Program #1JutaSisterDigital didasarkan pada tiga pilar utama yang dirancang untuk mempercepat pemberdayaan perempuan Indonesia di bidang digital. Pertama, integrasi aplikasi Sisternet dengan Learning Management System (LMS) Komdigi yang memungkinkan perempuan mengakses materi edukatif seputar literasi digital. Modul-modul pembelajaran ini disusun oleh Komdigi untuk dapat dijangkau lebih luas melalui Sisternet sebagai kanal utama pembelajaran digital yang inklusif.
Kedua, program AI Bootcamp melalui Female Future Leader (FFL), yang sebelumnya telah menjangkau lebih dari 70.000 penerima manfaat di Indonesia. Dalam kolaborasi ini, FFL akan menyediakan AI Bootcamp untuk 100.000 perempuan Indonesia, dengan fokus pada pengembangan talenta digital perempuan di bidang AI, baik untuk mahasiswi maupun perempuan secara umum. Program ini akan dijalankan secara hybrid antara pelatihan AI dan literasi digital daring, dengan jangkauan hingga pelosok Indonesia.
Ketiga, program ini juga menjangkau dukungan industri melalui BRAVO 500 Summit 2025, sebuah forum eksklusif yang mempertemukan top 500 korporasi Indonesia, pelaku teknologi, regulator, dan media nasional. Forum ini akan memperkuat literasi digital di sektor korporasi serta memperkuat kolaborasi strategis nasional dalam menghadapi era AI, IoT, cloud computing, dan keamanan siber.
“Saya bangga melihat inisiatif ini menjadi bagian dari inklusi Indonesia, bukan hanya sebagai pengguna teknologi, tapi juga sebagai pencipta solusi digital di masa depan,” ujar Meutya Hafid, setelah menyaksikan penandatanganan program ini di BRAVO 500 Summit 2025.
Mewujudkan Pencapaian Indonesia Emas 2045
Lebih jauh, program #1JutaSisterDigital bertujuan untuk mengukur dan memperkuat komitmen pemerintah serta sektor swasta dalam mendorong partisipasi perempuan Indonesia di era transformasi digital. Tujuan utamanya adalah untuk menjembatani kesenjangan digital gender dengan memperluas akses digital yang setara, serta mendorong perempuan muda untuk meningkatkan kapasitas digital mereka, mempersiapkan diri menghadapi era berbasis AI dan teknologi masa depan.
Dengan lebih dari 1,3 juta penerima manfaat dari Sisternet yang melibatkan UMKM, mahasiswa, profesional, dan warga binaan Lapas Perempuan, program ini diharapkan dapat membawa dampak jangka panjang bagi ekonomi dan menciptakan masa depan yang lebih inklusif. Program #1JutaSisterDigital akan dimulai pada September 2025 dan berlangsung hingga akhir 2026, dengan target mencetak 1 juta talenta perempuan baru. Jika berhasil, ini akan membuat total perempuan yang mendapatkan manfaat dari program ini mencapai hampir 2,4 juta, memperkuat potensi perempuan dalam dunia digital yang lebih baik dan berkelanjutan.

