BOGOR, MENARA62.COM – Bogor menjadi wilayah dengan kasus Covid-19 yang cukup tinggi. Dari 40 kecamatan yang ada di wilayah tersebut, hanya satu wilayah yang berstatus zona hijau yakni kecamatan Tanjung Sari. Tiga wilayah zona orange dan sisanya masuk zona merah.
Daerah yang memiliki stasiun seperti Bojong Gede, Cibinong, Cileungsi, Gunung Putri, Sukaraja perlu mendapatkan perhatian khusus karena angka Covid-19 tinggi.
Hal tersebut terungkap saat Tim Task Force Kementerian Kesehatan yang diketuai oleh Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan Kementerian Kesehatan dr. Kuwat Sri Hudoyo, MS mengunjungi Kabupaten Bogor dalam rangka pemantauan penanganan COVID-19, Selasa (29/9/2020). Tim disambut oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor drg. Mike Kaltarina, MARS bersama jajaran yang ada.
Ketua Tim dr. Kuwat meminta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor agar dapat memberikan inovasi baru dalam menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan Covid-19. Salah satu contohnya jika pemeriksa swab saat ini dengan hasil seminggu, perlu dipikirkan kembali tindakan lain agar hasil bisa lebih cepat.
“Jika ada kebutuhan yang masih belum tertangani diharapkan Pemda bersurat kepada Kemenkes sehingga bisa dialokasikan. Kita bersinegi bersama untuk meningkatkan angka kesembuhan,” ungkapnya
Oa juga menekankan pentingnya peran Rumah Sakit dalam meningkatkan angka kesembuhan pasien. Rumah sakit tidak boleh mengembalikan penderita apabila belum sembuh.
“Pemerintah daerah harus memerhatikan karena keadaan saat ini butuh alokasi dana yang tepat, kita perlu sadari bahwa tenaga kesehatan harus memiliki waktu istirahat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor drg. Mike Kaltarina mengatakan permasalahan di Kabupeten Bogor yaitu orang tanpa gejala. Sehingga dinas kesehatan perlu penambahan fasilitas isolasi mandiri untuk pasien tanpa gejala.
“Bogor banyak balai atau tempat pertemuan-pertemuan instansi, kalo bisa kami ingin meminjam tempat tersebut. Karena kami kesulitan tempat tidur, selama ini lokasi yang ada hanya di cibinong,” jelas drg Mieke
Terhadap permintaan tersebut, dr Kuwat meminta Dinkes Kabupaten Bogor mengidentifikasi balai pelatihan yang bisa dimanfaatkan dan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Perlu juga dilakukan identifikasi laboratorium yang bisa melakukan PCR, untuk mempercepat keluarnya hasil tes. Berbagai upaya ini diharapkan dapat menurunkan angka kasus, menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan.
Pada kesempatan yang sama Tim juga memberikan bantuan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor berupa masker N95 sebanyak 800 buah, APD 10 set, Paket Bahan Pangan tambahan 100 paket, flyer A pencegahan covid-19 sebanyak 200 lembar, flyer B sebanyak 200 lembar, poster 100 lembar, spanduk 2 buah, masker bedah 250 buah, hand sanitizer 60 ml sebanyak 36 botol dan vitamin C 1500 tablet.