25.4 C
Jakarta

Zulkifli: Khofifah Bisa Unggul 7 Persen, Kalau PAN Total Dukung

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Senin (16/4/2018) malam, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengungkapkan, pasangan calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak akan unggul 7 persen, jika PAN solid dukung pasangan ini.

Untuk memastikan dukungan ini, Zulkifli pun memulai safarinya di Jawa Timur. Rencana ini disampaikannya ketika menggelar acara yang dinamakan Cangkruk Bareng Zul Hasan di kawasan Gelora Delta Sidoardjo, Jawa Timur.

Rencananya, selama sebelas hari kedepan, ia akan mengunjungi 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Selain Zulkifli, sejumlah pengurus DPP PAN dan tokoh PAN juga direncanakan ikut safari pemenangan Khofifah-Emil.  Zulkifli juga mengungkapkan, upaya PAN untuk memenangkan pasangan Khofifah-Emil, merupakan bagian langkah penting untuk konsolidasi internal PAN hingga ke akar rumputnya.

Jawa Timur, merupakan salah satu provinsi yang akan ikut dalam pilkada serentak tahun ini, bersama 170 provinsi, dan kabupaten/kota lainnya.

Kerasnya persaingan politik di Jawa Timur ini, diperlihatkan dari ikut terjunnya ketua-ketua umum partai pengusung kandidat pasangan calon gubernur. Sebelumnya, pada awal April ini, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, juga terjun di Jawa Timur untuk memastikan kader partainya mendukung Khofifah-Emil.

Politik memang bukan sekedar hitung-hitungan di atas kertas, tetapi ketokohan dan massa, menjadi kunci penting dalam politik. Sementara, faktor basis NU diantara kedua kandidat gubernur Jatim bisa dilupakan, karena keduanya berasal dari akar yang sama. Namun, Khofifah mempunyai basis masa yang amat mengenalnya. Basis Fatayat, ibu-ibu muda yang suaranya tidak bisa disepelekan. Rasanya, tidak ada ibu-ibu yang tidak mengengal Khofifah, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai ketua umum Fatayat NU.

Kekuatan Khofifah seakan makin lengkap ketika berpasangan dengan Bupati Trenggalek Emil Dardak, bupati termuda di Jatim. Keberhasilan Emil membangun Trenggalek, ceritanya menyebar ke kabupaten lain di pesisir selatan Jatim.

Sementara, kandidat gubernur Jatim Syaifullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul tampaknya harus berjuang lebih keras. Setelah pasangan yang sempat dijodohkan dengannya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terpaksa mundur karena skandal etis.  PDI Perjuangan pun mengambil keputusan cepat dengan menempatkan cucu Soekarno, Puti  Guntur Soekarno sebagai wakil Gus Ipul. PDI Perjuangan dengan penuh percaya diri, meyakini nama besar Soekarno masih layak dijual, terutama di selatan Jawa Timur.

Tampaknya, pilkada Jatim akan menjadi ukuran tentang besar kecilnya pengaruh Soekarno dalam politik nasional, tertama di wilayah selatan Jawa Timur seperti Blitar, Jember, Malang, Trenggalek dan Pacitan. Apakah warganya bisa berpolitik dengan rasional, ataukah masih terpengaruh bayang-bayang kebesaran nama Soekarno.

Semoga, para analis politik PDI Perjuangan tidak lupa memperhitungkan pengaruh Emil Dardak, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ketua umum Partai Demokrat yang berasal dari Pacitan, ketika memajukan Puti sebagai wakil Gus Ipul. Apalagi, pengaruh Perguruan Islam Pondok Tremas, tempat ayah SBY pernah belajar, merupakan pondok yang punya pengaruh besar di kalangan Nahdliyin. Pasalnya, cucu pendiri Perguruan Islam Pondok Tremas, Muhammad Mahfudz Atarmasie, yang dikenal dengan sebutan Syech Mahfudz, seorang pengajar di Masjidil Haram, merupakan guru dari pendiri Jam’yyah Nahdlaltul Ulama, KH Hasyim Asy’ari dari Tebuireng Jombang, KH Wahab Hasbulloh Tambakberas, KH Bisri Syansuri Denanyar.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!