JAKARTA, MENARA62.COM— Untuk meningkatkan kedisiplinan dan etos kerja para PNS di lingkungan Pemkot Malang, Jawa Timur, telah diberlakukan absensi finger print sejak beberapa waktu lalu. Sistem ini, sekaligus untuk menentukan besaran tunjangan penghasilan bagi para PNS. Sehingga diharapkan para abdi negara ini bisa bekerja dan memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
Demikian yang disampaikan wakil walikota Malang, H Sutiaji, Rabu (03/01/2017). Akan tetapi, kata dia, berjalannya waktu, ternyata sistem sidik jari ini kurang efektif. Dari hasil evaluasi, PNS yang datang sesuai jam kerja dengan yang tidak, ternyata tunjangan penghasilannya sama.
Untuk diketahui, bahwa besaran tunjangan penghasilan ini disesuaikan dengan pangkat dan golongannya. Yang dimaksud sama diatas, tentu bagi PNS yang kepangkatannya sama namun tingkat kedisiplinannya berbeda.
“Ini menjadi tugas tersendiri bagi BKD untuk segera membenahi sistem finger print. Selain itu, bagi PNS yang kurang tertib hendaknya diberikan sangsi sesuai aturan yang berlaku, untuk memberikan efek jera,” ujar politisi PKB itu.
Ditambahkan Sutiaji, reward and punishment harus diberlakukan untuk memberikan motivasi kepada para PNS. “Yang disiplin dan etos kerjanya baik, patut diapresiasi. Begitu juga sebaliknya,” pungkas pria berkacamata itu. (Achmad Syaiful Affandi)