32.8 C
Jakarta

155 Relawan Muhammadiyah Ikuti Workshop Jurnalistik Bencana

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Bencana yang terjadi di tanah air mempunyai cakupan yang beraneka jenis dan Muhammadiyah telah banyak berkiprah namun demikian publik belum banyak melihat kiprah itu dalam tayangan media baik konvensional maupun media online.  Sementara banyak media online yang banyak menjual “jurnalisme air mata ” yang terkadang abai akan etika jurnalistik maupun mengabaikan kepentingan penyintas bencana, hanya demi rating.

Relawan Muhammadiyah bisa menjadi “Humas” dari berbagai agenda kemanusiaan yang dilakoninya sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban publik dan syiar kepada masyarakat.

 

Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah melalui Divisi Jaringan dan Kerja Sama melaksanakan Workshop Jurnalistik Bencana secara online pada Sabtu (19/06) diikuti oleh 155 orang utusan dari berbagai propinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia baik relawan MDMC khususnya maupun relawan Muhammadiyah pada umumnya.

Workshop dibuka oleh Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan yang dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya pemberitaan jurnalistik dalam kebencanaan.

“Ada pendapat bahwa ketika kita menolong dengan ikhlas maka tidak perlu untuk publikasi, namun dalam perkembangan terkini seperti pernah disampaikan oleh almarhum KH. Yunahar Ilyas salah satu ketua PP Muhammadiyah periode ini bahwa pemberitaan itu sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada masyarakat,” kata Budi Setiawan.

Masih mengutip pernyataan almarhum KH. Yunahar Ilyas, Budi Setiawan menambahkan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang didukung oleh masyarakat termasuk pendanaannya.

“Pemberitaan itu bentuk transparansi kita kepada masyarakat yang sudah membantu Muhammadiyah, maka publikasi media itu sangat penting bagi kegiatan kemanusiaan seperti yang dilakukan oleh MDMC,” ujar Budi Setiawan.

Workshop ini menghadirkan para pemateri yang kompeten dalam bidang jurnalistik dan komunikasi media yaitu Fajar Junaidi, dosen dan influenser media dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Hendrawan Setiawan, wartawan senior CNN Indonesia dan Twediana Budi Hapsari, dosen senior jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Ketua Divisi Jaringan Kerja Sama MDMC PP Muhammadiyah.

Fajar Junaidi memaparkan materi tentang Jurnalisme Bencana di Indonesia. “Sensitifitas jurnalis terhadap musibah, akurasi dalam pemberitaan, sumber informasi dan kemampuan jurnalis mendapatkan dan mengolah informasi jadi beberapa persoalan dalam dunia jurnalisme bencana di Indonesia,” katanya.

Sedangkan Hendrawan Setiawan dalam materinya menyampaikan tentang Teknik Reportase Kebencanaan dengan Pendekatan Mobile Jurnalism. “Mobile Jurnalism (MoJo) adalah cabang jurnalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi digital, (hardware dan software) dan mengubah cara kerja jurnalis dalam mengumpulkan dan memproduksi berita dengan menggunakan peralatan mobile,” ungkap Hendrawan Setiawan.

Sementara itu Twediana Budi Hapsari selain menyampaikan materi tentang teknik rilis berita, sebagai penyelenggara juga menyampaikan orientasi kegiatan workshop tersebut.

“Pasca workshop ini kami berharap nantinya terbentuk jejaring jurnalis MDMC se-Indonesia sehingga pembuatan rilis berita kegiatan-kegiatan MDMC dari daerah-daerah dapat terlaksana dengan baik,” katanya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!