24.5 C
Jakarta

300 Wirausaha Muda Unsoed Ditargetkan Peroleh Dana Bergulir

Baca Juga:

Purwokerto, MENARA62.COM Lembaga Pengeloka Dana Bergulir – Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB – KUMKM) mentargetkan di tahun ini, kepada 300 wirausaha muda dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) – Purwokerto – Jawa Tengah memperoleh dana bergulir LPDB – KUMKM untuk pengembangan kewirausahaan. Dengan dana perkuatan permodalan tersebut, diharapkan kepada Unsoed untuk menjadi salah satu pioner perguruan tinggi di Indonesia dalam mencetak para enterpreneur muda. Demikian pernyataan Direktur Bisnis LPDB – KUMKM, Krisdianto, dalam kata sambutannya diacara Sosialisasi Terkait Pemberian Pinjaman kepada wirausaha pemula dengan Universitas Jendral Soedirman, kamis (25/7/2019) kemarin.

Dengan ditemani Direktur Pengembangan Usaha LPDB – KUMKM Iman Pribadi, lebih jauh Krisdianto menuturkan, untuk memperoleh dana bergulir dari LPDB adalah hak masyarakat, karena sumber LPDB diperoleh dari pembayaran pajak masyarakat tiap tahun yang dikumpulkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Maka dari itu, Mahasiswa Unsoed sebagai bagian dari masyarakat harus bisa memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan usaha dan kesejahteraannya. Apalagi inovasi – inovasi pendampingan inkubator bisnis Unsoed sudah banyak melahirkan wirausaha muda. “Maka dari itu progran ini sangat penting bagi mahasiswa ditengah perkembangan jaman dan persaingan lapangan pekerjaan yang sangat sempit,” terangnya.

Untuk memudahkan penyaluran perkuatan permodalan dana bergulir kepada para wirausaha muda di Unsoed yang terdiri dari para mahasiswa dan alumni, LPDB menjalin kerjasama dengan koperasi Unsoed dan inkubator bisnis yang ada selama ini. Bahkan, jika dirasakan masih kurang cukup dan terkendala ijin kelembagaan usaha yang syaratnya minimal 2 tahun dalam mengakses dana bergulir, LPDB juga telah mempersiapkannya dengan menjalin kerjasama dengan lembaga perantara (LP) yang terdiri dari BPD Jateng, BPR/BPRS, Koperasi/Koperasi Syariah dan lembaga penjamin di Purwokerto dan Banyumas.

“Dengan strategi yang demikian, maka tak ada kendala teknis sama sekali dana bergulir itu tak mampu terakses oleh para enterpreneur muda Unsoed dan masyarakat yang ada di Purwokerto dan Banyumas,”ucap Krisdianto.

Selain memberikan sosialisasi tentang dana bergulir, Krisdianto juga mengungkapkan kepada para wirausaha muda, bahwa kata kunci kesuksesan dalan berwirausaha adalah pada mentalitas selainnya adalah pelengkap saja seperti permodalan. Maka dari itu, ia menyarankan agar para wirausaha muda dalam berbisnis harus memiliki prospek bisnis yang maju dan berkelanjutan. Ia berpendapat banyaknya kegagalan pelaku bisnis karena tak memiliki visi yang demikian.

Sementara Rektor Unsoed – Purwokerto Prof. Dr Suwarto, MS, mengucapkan terimakasih kepada LPDB yang telah mendukung pengembangan kewirausahaan di kampus Unsoed dalam bentuk perkuatan permodalan dana bergulir. Ia menyakini dengan adanya kemiteraan itu akan mendorong semangat kewirausahaan di civitas akademika Unsoed.

Diakui oleh Suwarto, secara rasio dalam menciptakan para enterpreneur, Indonesia sejauh ini masih kalah jauh dengan negara Asia Tenggara lainya dengan jumlah 3,1 %. Sementara Malaysia 5 % dan Singapura 7 % dari rasio inilah Indonesia sangat tertinggal jauh.

Namun Suwarto masih menyakini, dengan kemiteraan LPDB Unsoed akan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam mencetak para wirausaha baru dengan berbagai strategi, baik dalam pengembangan inovasi, networking dan riset. “Kami menyakini dengan program ini Unsoed kedepan akan berkontribusi dalam mencetak 8,6 juta wirausaha baru dari jumlah wirausaha baru sekarang yang berjumlah 4 juta,” tandasnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!