SAMPANG – Kekeringan kritis melanda 42 desa di Kabupaten Sampang, Madura. Puluhan desa tersebut tersebar di 12 kecamatan.
“Ke-42 desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih kali ini tersebar di 12 kecamatan dari total 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang ini,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Anang Djoenaedi, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/8).
Total jumlah desa yang terdata mengalami kekeringan hingga 25 Agustus 2018 ini sebanyak 46 desa, dan sebanyak 42 desa diantaranya mengalami kekeringan kritis, sedang dua desa sisanya mengalami kekeringan langka.
Kekeringan kritis ini terjadi, karena pemenuhan air di lokasi kejadian itu mencapai 10 liter lebih per orang per hari, dan jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.
Sementara yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di desa itu di bawah 10 liter saja per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.
Sebagian warga desa yang dilanda kekeringan itu terpaksa mandi dan mencuci dengan air keruh, karena sumber mata air di sumur-sumur warga telah mengering.
Kepala BPBD Pemkab Sampang mengaku, telah menetapkan status darurat kekeringan di 42 desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih itu.
“Sesuai prakiraan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kemarau masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2018,” katanya.
Pihak BPBD juga sudah melakukan pendistribusian bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanta kekeringan kritis di 42 desa yang tersebar di 12 kecamatan itu, yakni tiga kali perbulan.
“Kami juga menyiapkan sebanyak 4 mobil tangki BPBD dan 3 mobil tangki milik PDAM Trunojoyo,” katanya, menjelaskan.
Kabupaten Sampang terdata sebagai salah satu kabupaten di Pulau Madura yang memang rawan mengalami kekeringan saat kemarau seperti sekarang ini.
Selain Sampang, kabupaten lain yang juga rawan mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih ialah Kabupaten Pamekasan, bahkan jumlah desa yang mengalami kekeringan pada kemarau kali ini jauh lebih banyak dibanding Sampang.
Data BPBD pemkab setempat menyebutkan, jumlah desa yang mengalami kekeringan pada kemarau kali ini sebanyak 80 desa, tersebar di 11 kecamatan dari total 13 kecamatan yang ada di wilayah itu.