32.8 C
Jakarta

5 Budaya Seru yang Harus Kamu Tonton di Bali

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Jika mendengar kata Bali, kamu pasti ingin cepat-cepat liburan. Pantai yang indah dan pedesaan yang asri pasti menjadi tempat favorit untuk menjernihkan pikiran. Biar enggak menguras dompet, Bali sebenarnya bisa kamu capai lewat perjalanan darat dengan bus Bejeu. Coba aja kamu cek rute dan harga tiket bus bejeu sekarang, ya! Kalau sudah, simak terus artikel ini supaya kamu enggak bakal bingung ketika sampai di Bali mau melakukan apa, soalnya di bawah ini bakal dibahas 5 kebudayaan seru yang bisa kamu tonton di Bali.

  1. Nonton Orang Ciuman Massal

Ada sebuah tradisi upacara unik yang diyakini oleh penduduk Banjar Kaja Sesetan, Denpasar, Bali agar mendapatkan keberuntungan. Nama tradisi tahunan ini adalah Omed-omedan, yang juga dikenal sebagai ritual berciuman. Omed-omedan adalah bahasa Bali, jika diartikan artinya tarik-menarik. Tradisi Omed-omedan dilaksanakan setiap tahun, yaitu 1 hari setelah hari Raya Nyepi. Semua peserta ritual Omed-omedan adalah muda-mudi anggota banjar Kaja Sesetan, Denpasar. Peserta Omed-omedan dari usia 17 hingga 30 tahun dan belum menikah. Sebelum pelaksanaan tradisi Omed-omedan, pemuda-pemudi dari banjar Kaja Sesetan akan melakukan sembahyang di pura setempat agar mendapatkan keselamatan. Setelah selesai bersembahyang, muda-mudi baik laki-laki dan perempuan dipisahkan. Antara kelompok pria dan perempuan saling berhadapan di Jalan Raya Sesetan Denpasar. Antara kedua kelompok pria dan wanita akan dipilih satu orang, kemudian peserta yang terpilih akan berhadapan dan dipertemukan. Kedua peserta akan akan mengunci bibir kemudian berciuman sambil disiram air.

  1. Pacuan Kerbau

Kalau ada karapan sapi di Madura, ada Makepung di Bali. Mekepung adalah sebuah tradisi balap kerbau di Kabupaten Jembrana, Bali Barat. Ratusan pasang kerbau akan berkompetisi untuk mencapai garis finish dengan dikendalikan oleh seorang joki. Setiap satu pasang kerbau akan dikaitkan dengan bajak dari kayu. Kompetisi balap kerbau diadakan di sekitar Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Mekepung dimulai pagi hari sekitar pukul 07.30 dan acara balapan berdurasi sekitar lima jam. Acara balap kerbau Mekepung biasanya dilaksanakan pada bulan Juli, Agustus, September, Oktober dan November, dan dua kali dalam satu bulan.

  1. Pawai Ogoh-Ogoh

Satu hari sebelum hari Raya Nyepi terdapat prosesi umat Hindu Bali yang disebut dengan Ngerupuk atau Pengerupukan. Ritual Pengerupukan dilakukan di setiap desa seluruh Bali. Pada sore hari penduduk lokal akan mengarak Ogoh-igoh di jalan raya. Lalu apa itu Ogoh-ogoh? Ogoh-ogoh adalah sejenis patung raksasa yang dibuat dari bahan ringan agar mudah diarak. Untuk rangkanya, Ogoh-ogoh menggunakan kayu dan untuk bentuk menggunakan styrofoam kemudian dilapisi kertas dan kain sehingga mudah untuk diarak. Saat ini, ada banyak bentuk Ogoh-ogoh yang sebagian besar berwujud monster seram.

  1. Perang Pandan

Tradisi Perang Pandan di Desa Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali, sangat terkenal sampai hingga ke mancanegara. Perang Pandan di Desa Tenganan, bagi masyarakat Bali dikenal dengan nama Geret Pandan. Namun, masyarakat asli Desa Tenganan menyebut tradisi Geret Pandan dengan sebutan Mekare-Kare. Tradisi Perang Pandan di desa Tenganan Pegringsingan bukan hanya sekedar pertunjukan tradisional, melainkan bagian dari budaya asli Bali dan ritual masyarakat Desa Tenganan. Dengan mengadakan ritual perang pandan, penduduk desa Tenganan meyakini akan terhindar dari hal buruk.

  1. Ngaben

Salah satu keunikan Bali di mata dunia ada pada upacara Ngaben. Ngaben atau Pelebon—bagi yang berkasta—adalah upacara kremasi yang ada di Bali dan merupakan salah satu upacara penting dalam tradisi budaya Hindu Bali. Yang membuat Ngaben terlihat unik di Bali adalah sarana mengangkut mayat dari rumah menuju tempat kremasi, menggunakan ”Wadah” dalam bahasa Bali artinya tempat. Wadah secara umum ada dua bentuk, satu dibentuk menyerupai pura kecil dengan ukiran dan hiasan yang terlihat sangat indah. Satu lagi dibentuk menyerupai binatang, biasanya berbentuk lembu. Wadah yang berbentuk pura akan digunakan untuk mengangkat mayat dari rumah menuju tempat kremasi. Setelah tiba di tempat kremasi, mayat akan diturunkan kemudian dipindahkan ke wadah yang berbentuk lembu. Setelah prosesi ritual upacara selesai, api besar mulai menyala. Bagi penduduk Bali yang beragama Hindu, proses kremasi sangat penting dan diyakini untuk memudahkan arwah yang meninggal mencapai lokasi sesuai dengan hasil perbuatan yang dilakukan saat hidup.

Oke, sekian dulu, sekarang kamu makin yakin dong bahwa Bali sangat patut kamu kunjungi, bukan hanya karena pesona keindahan alamnya saja, melainkan beragam pesona kebudayaannya. Selamat berlibur ke Bali ya!

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!