JAKARTA, MENARA62.COM— Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, soal keadilan sosial itu adalah bagaimana mewujudkan kondisi orang dapat merasa aman dan nyaman, dan diberikan kesempatan untuk aktualisasi diri.
“Memang tidak selalu mudah, karena keeadilan sosial itu bukan saja terkait materi dibelakangnya, tetap terkait dengan spiritual dan kondisi sosial yang lebih luas,” ujar Abdul Mu’ti ketika menjadi pembicara kunci pad peluncuran dan diskusi jurnal Maarif, setelah “Bela Islam”: Gerakan Sosial Islam Demokratisasi dan keadilan sosial di Gedung Pusat Dakwah, PP Muhammadiyah di Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Menurut Abdul Mu’ti, Indonesia kedepan, diharapkan semakin menghormati kemerdekaan. Namun tanpa bermaksud sinkretiame, perbedaan yang ada itu tidak mengapa, selama tetap saling menghormati.
“Realitas menarik hari ini, pada tanwir Muhammadiyah yang baru berlalu, anak-anak yang menyanyikan lagi sang Surya, adalah anak-anak beragama Islam Dan Kristen. Saya sulit memperkirakan apa yang terjadi jika sebaliknya,” ujar Abdul Mu’ti.
Namun yang jelas, menurut Abdul Mu’ti, tidak perlu terlalu khawatir dengan gerakan sosial Islam setelah aksi Bela Islam.
“Kita tidak perlu khawatir, selama tidak ada kekerasan, maka aksi bela Islam itu merupakan, aktualisasi umat Islam utk membela agamanya,” ujar Abdul Mu’ti.