JAKARTA, MENARA62.COM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak akan pernah lepas dari catatan sejarah terbentuknya Bank Muamalat. Karena itu, Bank Muamalat adalah bagian yang tak terpisahkan dari MUI.
Demikian diungkapkan Direktur Bank Muamalat, Riksa Prakoso saat menyerahkan hibah tiga unit mobil operasional kepada MUI di Kantor MUI Pusat, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (27/04).
Menurut Riksa, sejarah telah mencatat bahwa MUI tak lepas dari Bank Muamalat. Bahkan dalam setiap kesempatan, pihaknya selalu menyebut nama MUI dalam sejarah Bank Muamalat.
Karena itu, lanjut Riksa, tiga unit mobil operasional yang dihibahkan tersebut tidak lain sebagai bentuk komitmen, rasa syukur dan terima kasih Bank Muamalat kepada MUI.
“Maka tak jarang, misalnya dalam setiap ada penerimaan calon pegawai, saya selalu sebutkan bahwa Bank Muamalat beda dengan Bank yang lain. Ini adalah bank milik umat. Jadi saya kira itu tak bisa kita lepaskan sejarahnya,” tutur Riksa.
Riksa kemudian berterima kasih atas support dan dukungan MUI selama ini kepada Bank Muamalat. Ia juga memohon doa agar Bank Muamalat dapat terus berkembang dan menjadi Bank yang mendapat kepercayaan umat.
“Insya Allah kami akan terus membenahi diri. Mudah-mudahan dengan adanya mobil operasional ini menjadi berkah dan manfaat untuk MUI,” harap Riksa.
Sementara itu, Sekjen MUI Pusat, Buya Amirsyah Tambunan memberikan apresiasi atas pemberian hibah berupa tiga unit mobil operasional kepada MUI. Dia menegaskan, MUI akan terus mendukung Bank Muamalat agar tetap eksis dan semakin maju dan berkembang.
“Kita berterima kasih atas hibah mobil operasional yang diberikan Bank Muamalat ini. Kita juga memberi dukungan kepada Bank Muamalat agar terus maju,” ujar Buya Amirsyah dalam sambutannya.
Lebih lanjut Buya Amirsyah mengingatkan, bahwa Bank Syariah pertama yang muncul di Indonesia adalah Bank Muamalat. Karena itu, Dia berharap Bank Muamalat dapat senantiasa menjaga reputasi Bank Syariah.
“Karena itu, kita pertahankan. Dan usaha kita untuk sama-sama membesarkan Bank Muamalat,” tandas Buya Amirsyah.
