SOLO, MENARA62.COM – Sejumlah 77 murid kelas I SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengikuti pembelajaran proyek membuat karya tiga dimensi di hall sekolah, Kamis (3/2/2022).
Mereka nampak antusias mengikuti kegiatan tersebut, karena bahan yang digunakan berbeda dari biasanya. Jika biasanya bahan yang digunakan adalah plastisin pabrikan, kali ini mereka menggunakan lempung terigu.
Yuli Ekowati, guru kelas I, mengungkapkan bahwa lempung merupakan istilah dari bahasa Jawa yang berarti tanah liat yang biasa digunakan untuk pembuatan kerajinan gerabah, genting, dan batu bata. Namun, dalam kegiatan proyek ini, lempung dibuat dari bahan dasar tepung terigu.
“Lempung terigu merupakan alternatif pengganti plastisin pabrikan dan tanah liat dalam pembuatan karya tiga dimensi,” ujarnya.
Di depan para murid, Yuli menjelaskan cara pembuatan lempung terigu yang nantinya akan dibentuk menjadi karya tiga dimensi.
“Caranya cukup mudah anak-anak, yaitu 100 gram garam dilarutkan dengan air hangat, pewarna makanan, 1 sendok minyak goreng, kemudian diaduk-aduk dan dicampurkan 200 gram tepung terigu sampai adonan siap dibentuk,” beber Yuli sambil mempraktikkan di depan murid.
Setelah menyimak penjelasan dari gurunya, murid kelas I kemudian praktik membuat karya tiga dimensi.
Danendra Maheswara Hadinoto, salah satu murid kelas I terlihat bersemangat membuat karya hewan kaki seribu.
“Ust, aku membuat hewan kaki seribu, bagus kan?,” ucapnya.
Sedangkan Azalea Sekar Liona, membuat karya hewan kura-kura.
“Ust, bagus tidak kura-kuraku?,” tanya Lea.
Semua siswa tampak antusias membuat berbagai macam karya tiga dimensi dari lempung terigu.
“Tujuan kegiatan proyek ini agar murid dapat langsung praktik membuat karya tiga dimensi dan meningkatkan motivasi belajar mereka di masa pandemi,” pungkas Yuli Ekowati. (*)