29.2 C
Jakarta

ANRI Pamerkan Dokumen Sejarah Pancasila Hingga Kitab Sutasoma Mpu Tantular

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM–  Untuk berikan akses kepada masyarakat terkait informasi lahirnya Pancasila, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pamerkan 60 koleksi dokumen bersejarah lahirnya Pancasila. Pameran yang berlangsung di Museum Nasional hingga 15 Juni 2017 tersebut terselenggara atas kerjasama ANRI, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Perpustakaan Nasional dan Museum Nasional.

“Ini pertamakalinya arsip tentang perjalanan lahirnya Pancasila, UUD 1945 dan sejarah yang melingkupinya dipamerkan untuk umum,” papar Kepala ANRI Mustari Irawan, Jumat (2/5/2017).

Diakui, arsip-arsip tentang sejarah lahirnya Pancasila, dan terbentuknya negara Republik Indonesia telah menjadi arsip statis. Karena itu untuk kepentingan pengetahuan, arsip tersebut bisa diperlihatkan kepada masyarakat umum.

Mustari mengakui dalam pameran arsip tentang lahirnya Pancasila, disusun rundown-nya sesuai perjalanan sejarah. Mulai dari pembentukan  BPUKPI bersidang, lalu dibentuk PPKI, hingga perdebatan dasar negara Pancasila dan pembukaan UUD 1945. Arsip tersebut berupa foto-foto kegiatan dan dokumen tertulis tentang kegiatan persidangan yang melibatkan tokoh dari berbagai suku, golongan dan agama.

Bagi Mustari, pameran tentang sejarah Pancasila saat ini amat penting dan strategis ditengah isu intoleransi dan memudarnya rasa kebhinekaan bangsa.  Dengan melihat, memahami sejarah dan mengetahui perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang sesungguhnya, diharapkan persatuan dan kesatuan akan semakin erat dibangun.

“Arsip-arsip ini menceritakan bahwa sejak awal Indonesia dibentuk dari keberagaman,” tambah Mustari.

Sementara itu Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan selain arsip tentang lahirnya Pancasila, pameran juga menyuguhkan kitab Sutasoma karya Mpu Tantular dalam bentuk asli dari daun lontar. Kitab yang berusia ratusan tahun lalu tersebut menjadi catatan sejarah tentang munculnya kata bhineka tunggal ika untuk yang pertamakali.

“Setelah tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila, maka ke depan, pameran-pameran seperti ini akan kita gelar secara rutin. Tidak hanya di Jakarta tetapi juga kota-kota lain. Intinya, kita ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa NKRI memang sudah menjadi kesepakatan para pendiri bangsa kita, yang harus kita pertahankan,” tutup Hilmar.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!