YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menambah satu profesor, Prof Dr Suparman MSi, DEA. Surat Keputusan pengangkatan gelar profesor Suparman diserahkan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Daerah Istimewa, Prof drh Aris Junaidi PhD kepada Rektor UAD, Dr Mcuchlas MT dan selanjutnya diteruskan ke Suparman di Ruang Sidang Utama Kampus I UAD Yogyakarta, Jumat (15/7/2022).
Rektor UAD, Muchlas MT mengatakan dengan bertambahnya satu profesor, UAD telah memiliki delapan profesor. Tetapi satu profesor telah meninggal dunia sehingga tinggal tujuh orang profesor. “Dalam proses pembelajaran, UAD dibantu 13 profesor purna tugas,” kata Muchlas.
Proses meraih gelar guru besar, lanjut Muchlas, UAD mengalami kendala sehingga sangat lambat. Namun UAD terus berupaya untuk menambah jumlah profesor melalui percepatan. Bahkan UAD telah menyediakan dana untuk membantu proses penelitian sebagai syarat pengajuan memperoleh gelar profesor.
Tahun 2021, kata Muchlas, UAD telah berhasil menginkubasi sebanyak 30 orang dosen calon guru besar. Kemudian tahun 2022 ini, telah mengajukan Suparman dan Dr Rully Charitas Indra Prahmana, SSi, MPd. Untuk Suparman sudah turun Surat Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Mendikbudristek), sedang bagi Rully masih menunggu.
Sedang Azman Latif, Sekretaris Badan Pembina Harian UAD mengatakan raihan gelar profesor Suparman dapat menginspirasi dosen-dosen lain di UAD. Kepada Suparman, berharap terus berkarya tidak mandeg sampai meraih gelar guru besar saja. “Sebagai bentuk syukur harus terus berkarya sebagai tanggung jawab akademi,” kata Azman Latif.
Sementara Kepala LLDikti DIY, Prof Aris Junaidi mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk memfasilitasi UAD dan perguruan tinggi di wilayah V agar mendorong dosen-dosennya untuk meraih gelar profesor. “Dengan gelar guru besar harus lebih produktif. Pak Suparman ini merupakan satu-satunya guru besar Bidang Matematika Terapan yang dimiliki LLDikti Wilayah V,” kata Aris Junaidi. (*)