MAGELANG, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) selalu memberikan respon positif terhadap rangkaian program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kemendikbud. Salah satunya program Kampus Mengajar. Kali ini, UNIMMA memberikan apresiasi pada mahasiswa peserta Kampus Mengajar angkatan 3 dan 4 melalui selebrasi Lepas Sambut Mahasiswa Kampus Mengajar.
Kegiatan yang berlangsung meriah tersebut dilaksanakan di halaman kampus 2 UNIMMA pada Selasa (19/07) dan diikuti oleh mahasiswa Kampus Mengajar angkatan 3 yang telah menyelesaikan tugas Kampus Mengajar dan angakatan 4 yang akan bertugas pada Kampus Mengajar, serta para Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
Septiyati Purwandari, M.Pd selaku Kepala Divisi Pengembangan dan Pembelajaran Mahasiswa UNIMMA dalam laporannya menyebutkan bahwa Kampus Mengajar angkatan 3 diikuti oleh mahasiswa sebanyak 120 orang. “Mahasiswa yang mendaftar sebanyak 160 mahasiswa, dan 120 mahasiswa yang berhasil lolos menjadi peserta Kampus Mengajar,” kata Septi.
Disebutkan, 120 mahasiswa tersebut berasal dari 8 program studi (prodi) yang terdiri dari 3 mahasiswa Ilmu Hukum, 3 mahasiswa prodi Manajemen, 5 mahasiswa prodi Teknik Informatika, 8 mahasiswa prodi Pendidikan Guru PAUD, 10 mahasiswa prodi PGMI, 10 mahasiswa prodi Bimbingan Konseling, 36 mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam, dan 45 mahasiswa prodi Pendidikan Guru SD. Seluruh mahasiswa peserta Kampus Mengajar angkatan 3 UNIMMA mendapat penugasan yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan dan telah menjalankan tugasnya pada periode Januari-Juni 2022.
Lebih lanjut, pada Kampus Mengajar angkatan 4, 31 mahasiswa dan 3 DPL UNIMMA berhasil lolos seleksi. Jumlah tersebut menurun dari angkatan sebelumnya karena dibatasinya jumlah peserta Kampus Mengajar oleh Kemendikbud.
Sementara itu, Dr Lilik Adriyani, S.E., M.Si, Rektor UNIMMA yang turut hadir dalam acara memberi apresiasi kepada mahasiswa dan dosen yang telah berpartisipasi dalam program Kampus Mengajar. “Alhamdulillah luar biasa mahasiswa dapat berkegiatan di luar kampus. Harapannya, pengalaman tersebut bisa menjadi bekal dan kendala yang dihadapi dapat teratasi serta bisa meningkatkan kompetisi di kalangan mahasiswa dan dosen,” tutur Dr Lilik. (*)