KENDAL, MENARA62.COM – Dukungan Perum BULOG dalam rangka menjalankan penugasan dari pemerintah sebagai penjamin ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas harga pangan khususnya beras, direalisasikan dengan membangun infrastruktur pabrik penggilingan dan pengolahan beras modern (Modern Rice Milling Plant/MRMP) sebanyak 10 unit di daerah-daerah sentra produksi padi Indonesia, salah satunya berlokasi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
“BULOG akan menjadi “King of Rice” atau Raja Perberasan nasional, untuk itu kita sedang fokus kepada infrastruktur penggilingan dan pengolahan gabah beras. Sekarang sudah dibangun sebanyak 10 unit, kemudian nanti akan ditambah 3 unit lagi sehingga nanti akan ada 13 unit MRMP seperti yang di Kendal ini”, kata Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso dalam diskusi dengan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Bulog (FORWABUL) pada kegiatan Presstour dan Media Gathering, di MRMP Kendal, Kamis (21/7/2022).
Budi Waseso mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur MRMP ini bertujuan untuk membantu petani dan menyederhanakan alur proses pengolahan beras yang terpusat dalam fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern yang terdiri dari mesin pengering (dryer), unit penggilingan padi (RMU) sebagai mesin konversi gabah menjadi beras dengan dilengkapi teknologi penyortir warna (color sorter).
“Satu unit MRMP BULOG seperti yang di Kendal ini dilengkapi dengan mesin pengering berkapasitas 120ton/hari, RMU berkapasitas 6 ton/jam dan 3 unit SILO berkapasitas simpan 2.000 ton” tambah Budi Waseso.
Budi Wawasan yang akrab dipanggil Buwas ini menerangkan, beras premium yang diproduksi MRMP milik BULOG ini tidak hanya dijual kepada konsumen yang ada di sentra penghasil padi, melainkan juga ke daerah lain yang membutuhkan beras produksi BULOG.
Sementara Manager Operasional MRMP Kendal, Mochamad Aziz Latif menambahkan, MRMP Kendal itu sendiri sudah mulai beroperasi sejak awal Juli 2022 yang lalu.
‘’MRMP Kendal ini dibangun di atas lahan 1,5 hektare dengan menghabis anggaran kurang lebih Rp 72 miliar,’’ kata Aziz.
Aziz menuturkan, setelah menerima suplai gabah kering dari petani selanjutnya gabah masuk proses pengeringan sebelum dilakukan penggilingan dan pengemasan.
‘’Untuk proses pengeringan ini MRMP Kendal mampu melakukan proses pengeringan gabah dengan kapasitas 120 ton selama 18 jam. Setelah pengeringan dilakukan pendinginan sekitar 2 hingga3 jam. Adapun beras yang dihasilkan itu kualitas premium dengan harga medium,’’ jelas Azis.
Azis menambahkan, dari gabah sebanyak 120 ton yang dikeringkan tersebut menghasilkan beras sebanyak 60 ton, bekatul 6 ton dan sekam 12 ton.
‘’ Harga jual beras yang diproduksi MRMP Kendal itu dikisaran Rp 9.500- 9.800 per kg dengan kualitas premium. Sementara harga beras premium di pasar sudah di atas Rp 10.000 per kg. Adapun bekatul sementara dijual ke pasar dengan harga Rp 3.500 per kg untuk pakan ternak. Namun selanjutnya, bekatul ini akan diolah jadi bahan pangan yang memilki nilai jual lebih,’’kata Azis.
Azis menambahkan, untuk turunan hasil produksi berupa sekam, sementara dimanfaatkan sendiri untuk bahan bakar mesin pengeringan gabah yang disuplai dari petani.
Menurut Budi Waseso, progres investasi proyek MRMP di Kendal, Sragen dan Subang telah 100% rampung dan siap digunakan untuk kegiatan operasi infrastruktur pengolahan untuk manufaktur perberasan di Perum BULOG. MRMP Kendal sendiri sudah mulai beroperasi sejak awal Juli 2022 yang lalu.
Seperti diketahui, ke-10 MRMP milik BULOG ini ada di 10 daerah yaitu di Bojonegoro, Magetan, Jember, Banyuwangi, Sumbawa, Sragen, Subang, Kendal, Bandar Lampung dan Karawang.