YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Sebanyak 25 dosen baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengikuti orientasi yang dilaksanakan Biro Sumber Daya Manusia (BSDM). Orientasi merupakan langkah awal bagi dosen baru untuk mengenal lebih dekat UAD.
Kepala Biro SDM UAD, Dr Hendro Widodo MPd, mengatakan dosen-dosen baru tersebut direkrut pada periode 2022. Selanjutnya, mereka digembleng selama dua hari berturut turut, Kamis-Jumat (15-16/9/ 2022). Orientasi dosen ini dihadiri Rektor dan Para Wakil Rektor serta Ketua Badan Pembina Harian UAD.
“Orientasi ini merupakan agenda penting dan sangat menentukan implementasi visi misi dan tujuan UAD. Mereka diharapkan mampu menjadi pribadi yang unggul dan berkemajuan. Sehingga mereka bisa memberi kontribusi positif bagi UAD dan persyarikatan Muhammadiyah,” kata Hendro Widodo.
Dr Norma Sari SH, MHum, Wakil Rektor Bidang SDM menjelaskan orientasi dosen baru merupakan agenda yang wajib diikuti seluruh pegawai baru UAD. “Dosen baru sebagai pegawai dan sekaligus kader Muhammadiyah tentu perlu menggabungkan moral dan intelektual serta bekerja secara inovatif dan professional. Tanpa keduanya, dosen akan sulit meraih karir tertingginya di Perguruan Tinggi,” tegas Norma.
Dosen UAD, lanjut Norma, wajib mengimplementasikan prinsip ta’awun atau dedikatif. “Seorang dosen perlu mendedikasikan ilmunya untuk kemaslahatan umat dan bangsa agar mampu memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta,” imbuh Norma.
Rektor UAD, Dr Muchlas, MT mengatakan orientasi dosen baru merupakan suatu proses pengenalan terhadap tempat yang akan dimasuki. Sehingga para dosen baru dapat mengetahui dan memahami dengan baik lingkungan kerja yang baru. Karena itu, Muchlas mengharapkan dosen baru UAD mampu menyesuaikan diri.
Selain itu, Muchlas juga menekankan perlunya setiap dosen untuk mengembangkan lima pilar kompetensi yaitu pedagogik, profesional, sosial, kepribadian dan ideologis. Dosen UAD dengan lima kompetensi tersebut tidak cukup hanya melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga mampu mengembangkan domain afektif sehingga dapat menumbuhkan perilaku (attitude), memiliki moral dan akhlak yang mulia.
Muchlas menambahkan seorang dosen perlu menanamkan growth mindset agar berani menghadapi situasi sulit dan sekaligus menyelesaikannya. Dengan memiliki lima kompetensi dan ditunjang pengembangan paradigma yang terus tumbuh (growth mindset) maka ke depan, dosen-dosen UAD akan menjadi pribadi yang unggul dan berkemajuan.
“Setiap dosen selalu memperhatikan hak-hak dan kewajiban pengembangan karir akademik untuk menunjang kompetensi pengembangan diri sendiri dan institusi,” pesan Muchlas.
Kegiatan orientasi dosen baru dikemas santai tetapi tetap hikmat ini para dosen baru mendapatkan materi tentang pengembangan diri dan institusi UAD. Hari pertama, materi tentang Etos kerja dosen UAD disampaikan langsung Ketua Badan Pembina Harian UAD, Prof Dr Marsudi Triatmodjo, MHum.
Muchlas menyampaikan materi visi misi dan tujuan UAD; Drs Parjiman MAg, Wakil Rektor Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) menyampiakan materi tentang Internalisasi dan Implementasi Dharma AIK di UAD. Sedang Wakil Rektor Bidang Akademik, Rusydi Umar, ST, MT, PhD membahas Kewajiban dosen dalam dharma pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian.
Pada hari kedua, kegiatan orientasi dosen ini menghadirkan pembicara tiga Wakil Rektor UAD. Norma Sari mengurai tentang pengembangan karir dosen. Materi tentang kesejahteraan dosen disampaikan Utik Bidayati, SE, MM,Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan dan Administrasi. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Gatot Sugiharto, SH, MH, membahas tentang peran dosen dalam pengembangan prestasi kemahasiswaan di bidang akademik maupun non akademik. (*)