27.1 C
Jakarta

Pengembangan KEK Arun Lhokseumawe Harus Dioptimalkan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Ketua Ikatan Mahasiswa Paska Sarjana Aceh Jakarta (IMPAS) Heri Mauliza mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe harus dioptimalkan untuk memberikan manfaat kepada generasi Aceh.

“Diperlukan langkah-langkah nyata untuk memaksimalkan pemanfaatan KEK Arun Lhokseumawe bagi generasi penerus Aceh mendatang,” ujar Heri Mauliza dalam satu diskusi seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/6).

Menurutnya dampak dari pengembangan KEK Arun Lhokseumawe ini cepat atau lambat pasti akan dirasakan baik secara positif maupun negatif.

Wakil Ketua Tim Percepatan Pembangunan KEK Arun Lhokseumawe Muhammad Abdullah menyebutkan bahwa ide pengembangan Kawasan Industri Arun Lhokseumawe dilatarbelakangi oleh arahan Gubernur Aceh untuk memanfaatkan aset kilang LNG Arun paska berakhirnya eksploitasi migas kerja sama Pemerintah dengan Exxon Mobil. Rencana Pemerintah Aceh ini disambut baik oleh Pemerintah Pusat.

Ada pun skema yang disepakati dalam pengelolaan aset kilang LNG Arun ini adalah dengan skema kerja sama pemanfaatan aset. Melalui skema ini aset kilang LNG Arun tetap berada di tangan Pemerintah, sementara Pemerintah Aceh diberikan hak kelola selama 30 tahun dengan kewajiban bagi hasil kepada Pemerintah sesuai kesepakatan.

“Dalam arahanya pada Rapat Terbatas tanggal 7 Agustus 2015, Presiden Jokowi mempertegas sikap Pemerintah dengan menginstruksikan BUMN untuk membantu kecukupan migas di kawasan KEK Arun Lhokseumawe dan mempersilakan Pemerintah Aceh untuk mencari investor dalam pengembangan Kawasan KEK Arun Lhokseumawe,” tutur Abdullah.

Anggota Tim Percepatan KEK Arun Lhokseumawe Fuad Buchari, menyebutkan bahwa aset kilang LNG Arun dibangun dengan dana pinjaman yang dibayar dari hasil penjualan migas dari Aceh.

“Dengan demikian adalah suatu hal yang sepantasnya jika Pemerintah Aceh meminta hak pengelolaan atas kilang LNG Arun tersebut,” kata dia.

Lebih jauh di kawasan kilang LNG Arun ini dapat dikembangkan berbagai unit bisnis termasuk pengembangan LNG/ LPG Hub, Condensate Splitter, Logistik, Kelistrikan , dan lain-lain.

“Berbagai unit bisnis tersebut, jika dikelola dengan baik, akan menghasilkan pendapatan yang cukup besar untuk mendukung pembangunan Aceh,” tandasnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!