28 C
Jakarta

PWPM Bali Ajak Kader Sebarkan Dakwah Menggembirakan, Melalui Seminar Budaya.

Baca Juga:

DENPASAR, MENARA62.COM. Memasuki penghujung tahun 2022 Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Bali mengganteng Kementrian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan menggelar seminar bertemakan “Menggembirakan Dakwah, Merekatkan Budaya”.

Mengambil tempat di lantai IV Aula SMP Muhammadiyah 2 Denpasar di bilangan Monang-Maning, Seminar Budaya ini di mulai pada pukul 13.45 yang dihadiri hampir oleh 150 peserta dari seluruh kalangan Kepala Sekolah, guru-guru dan seluruh ortom Muhammadiyah, IPM, IMM , TS HW dan PDPM se Bali.

Dalam sambutannya disaat pembukaan acara, Ketua PWPM Bali, M. Syobri, S.Pd.I memaparkan bahwa sebagai nara sumber dalam acara ini adalah Machendra Setyo Atmaja sebagai pembicara utama dan disandingkan dengan Tatang Wisnu Wardhana seorang tokoh muda Muhammadiyah Bali yang sekaligus sebagai Sekretaris PDM Denpasar.

“Bali sarat dengan kekayaan budaya yang melegenda diseluruh dunia, sebagai bagian dari masyarakat Bali kita harus mampu mengemas dakwah Muhammadiyah seiring dengan semangat berkebudayaan yang menggembirakan dan tentunya berkemajuan, untuk itu kami mengundang Staf Ahli PMK dan tokoh muda Muhammadiyah Bali untuk mendiskusikannya” Paparnya.

Pada kesempatan berbeda H. Aminullah, S.Ag selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali, sangat mengapresiasi seminar yang diadakan oleh Pemuda Muhammadiyah ini.

“Hadirnya budaya itu bagaimana kita bisa mengembangkan potensi dakwah kita ini. Jangan merasa kita yang paling benar. Karena dakwah bisa dikembangkan melalui budaya, dan justru menjadikan budaya sebagai strategi dalam syiar dakwah yang menggembirakan,” tutur Aminullah.

Dipandu oleh saudara Yoga Fitriana Cahyadi, S.H, M.H sebagai moderator, alur seminar menjadi semakin seru dan bersemangat.

Tatang Wisnu Wardhana selaku nara sumber, mengawali paparannya dengan menyatakan bahwa gerakan Muhammadiyah Bali sarat dengan semangat gerakan dakwah kemanusiaan yang menggembirakan.

” gerakan dakwah Muhammadiyah itu harusnya humanis, siap sedia kapan saja, memudahkan tidak mempersulit dan yang terpenting menggembirakan semua pihak, baik yang dibantu maupun yang membantu,” ulas tokoh muda yang kalem namun tegas ini.

Dipenghujung acara beberapa kader Muhammadiyah masih meluangkan waktu mereka untuk sekedar ngobrol-ngobrol dan berbagi info terkait pergerakan mereka di masing-mading daerah.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!