JAKARTA, MENARA62.COM — PT Pertamina Patra Niaga menjamin kelancaran distribusi bahan bakar minyak (BBM) menjelang dan setelah Lebaran 2017, terutama di daerah yang mendapat ancaman aksi pemogokan oleh awak mobil tangki (AMT).
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Rudy Permana mengatakan, pihaknya telah membentuk satuan tugas (Satgas Siap) yang melibatkan AMT walaupun ada rencana aksi mogok kerja nasional yang dilakukan mantan karyawan PT Garda Utama Nasional yang tergabung dalam Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI).
“Dengan program SATGAS SIAP, PT Pertamina Patra Niaga bekerja sama dengan semua mitra kerja 4P dan armadanya, menjamin kelancaran distribusi BBM untuk masyarakat, khususnya di SPBU di daerah-daerah yang mendapat ancaman mogok nasional,” kata Rudy melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (20/6/201), seperti dilansir Antara.
Ia memaparkan hingga Senin (19/6/2017), ada 1.203 personil AMT yang siap bertugas di Terminal BBM Jakarta Group Plumpang atau melebihi kebutuhan normal harian yang hanya 1.190 orang.
Sebagai pendukung, Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan 200 orang AMT Sipil yakni TNI dan Polri, serta telah disiapkan strategi alih suplai antar TBBM agar ketersediaan BBM bagi masyarakat aman terpenuhi.
Jaminan kelancaran operasional distribusi BBM tersebut meliputi Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, dan Sulawesi, telah mendapat dukungan dan peran serta awak mobil tangki (AMT) dari Perusahaan Pemborong Pekerjaan Pengangkutan (4P), yaitu PT Garda Utama Nasional, PT Ceria Utama Abadi, PT Absolute Service, PT Prima Perkasa Mandiri, PT Ardina Prima, dan PT Cahaya Andika Tamara.
AMT tersebut adalah karyawan tetap perusahaan 4P yang sudah terseleksi melalui persyaratan dan tahapan sesuai proses pengangkatan, salah satunya tingkat kehadiran 100 persen selama masa evaluasi tiga bulan.
Ada pun rencana aksi mogok nasional dilakukan oleh 350 orang mantan karyawan PT Garda Utama Nasional yang tergabung dalam FBTPI karena pemutusan hubungan kerja (PHK). Aksi ini bertujan menghambat pasokan BBM nasional menjelang Lebaran 2017.
Rudy pun menyesalkan tindakan tersebut, karena mereka dinyatakan tidak lolos masa percobaan selama tiga bulan dengan hasil faktor kinerja yang tidak memenuhi standar.
Ia menyarankan agar masyarakat dapat memahami dan bersikap kritis dalam menanggapi isu yang beredar serta tidak perlu khawatir akan ancaman kelangkaan BBM, karena Pertamina Patra Niaga serta induk perusahaan PT Pertamina (Persero) mendapat penugasan negara dalam distribusi BBM.