JAKARTA, MENARA62.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membuka 4.213 formasi pegawai baru sebagai Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di seluruh Indonesia dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Pendaftaran calon Penyuluh Keluarga Berencana itu sendiri dimulai pada Desember 2022 dan saat ini tengah memasuki tahap seleksi kompetensi dengan metode Computer Assisted Test (CAT) yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Metode CAT ini dilakukan untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas proses seleksi, disamping untuk efisiensi waktu dan tenaga dalam proses seleksi.
Seleksi dengan metode CAT ini dilaksanakan di semua provinsi. Calon pegawai dapat memilih provinsi tempat kerja dan provinsi lokasi test yang berbeda menyesuaikan tempat tinggal saat ini.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, dari 4.213 formasi PPPK Penyuluh KB, Perwakilan BKKBN DIY mendapat formasi 60 orang PPPK, sedangkan yang mendaftar dan lolos mengikuti CAT di provinsi DIY sebanyak 166 orang.
- Baca juga:Â Ingin Wujudkan Indonesia Emas 2045, Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Sambangi BKKBN
Sebanyak 25 orang diantaranya memilih lokasi kerja DIY, sedangkan sisanya memilih lokasi kerja di luar DIY namun memilih mengikuti test di DIY.
Seleksi dilaksanakan Badan Kepegawaian Nasional Kantor Regional I DIY di Jalan Magelang Sleman yang memiliki perangkat yang memadai untuk pelaksanaan CAT pada Selasa (28/03/2023).
Sementara itu di Banten, seleksi calon penyuluh KB dilaksanakan di UPT BKN Kota Serang, Senin (22/03/2023). Sebanyak 154 orang dinyatakan lulus pada tahapan seleksi adminitrasi bulan Januari 2023.
Pada tahap ini formasi yang dibutuhkan sebanyak 151 calon P3K PKB, sedangkan jumlah peserta yang hadir mengikuti seleksi kompetensi di UPT BKN Serang berjumlah 135 orang.
Ditempat terpisah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Ir Rusman Efendi, MM mengungkapkan adanya seleksi kompetensi diharapkan dapat memperoleh tenaga P3K PKB yang sangat kompeten dalam melaksanakan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting serta Dapat Menerapkan Budaya Kerja ASN Berakhlak. “Penerimaan P3K ini dilakukan secara transparan dan Akuntabel, setiap PLKB Non PNS yang telah memenuhi syarat dapat mengikuti seleksi,” ujarnya.
Ia menambahkan, penerimaan P3K PKB perlu terus dilakukan mengingat masih kurangnya tenaga pengelola Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting seperti halnya di Banten yang hanya memiliki 144 PKB ASN dari Jumlah Desa dan Kelurahan yang mencapai 1.551
Sekretaris BKKBN Banten Yuda Ganda Putra mengatakan penyediaan tenaga P3K PKB ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memperjuangkan peningkatan SDM Penyelenggara Program serta peningkatan kesejahteraan PLKB Non PNS karena sebelumnya P3K PKB adalah PLKB Non PNS yang telah mengabdi minimal selama dua tahun.
Di Provinsi Bengkulu seleksi kompetensi calon PPPK di lingkup BKKBN berlangsung selama dua hari pada 27 – 28 Maret 2023. Diikuti seratus lebih kontestan untuk merebut formasi tenaga penyuluh lapangan program keluarga berencana.
“Peserta yang dinyatakan lulus seleksi administrasi sebanyak 108 orang yang akan bersaing merebut formasi sebanyak 59 orang penyuluh di sejumlah daerah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu,” kata Pelaksana tugas (Plt). Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin kepada pewarta disela peninjauan tes di Gedung Badan Kepegawaian Negara (BKN) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bengkulu, Selasa (28/3/2023).
Peserta tes tersebut mewakili sejumlah daerah kabupaten dan kota di Bengkulu, seperti Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko.
Zainin mengimbau sejumlah peserta yang berhasil agar dapat berinovasi dalam tugasnya di masing-maing daerah. Dengan terwakilinya daerah peserta maka diharapkan dapat memperkuat program KB di Bengkulu. Tenaga penyuluh merupakan sumber daya manusia (SDM) pengelola program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencna (Bangga Kencna ) dan penurunan stunting.
P3K dan ASN
Sementara itu di Nusa Tenggara Barat, sebanyak 420 peserta ikuti CAT untuk mengisi 91 formasi penyuluh KB.
Seleksi ini berlangsung secara bertahap selama 2 hari (26-27 Maret 2023) dan dibagi ke beberapa sesi yang dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) BKN Mataram.
Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Johari Efendi yang langsung hadir memantau pelaksanaan seleksi kompetensi menyampaikan, seleksi CAT berlangsung dari hari kemarin sampai hari ini berjalan dengan baik. Peserta sudah sangat tertib dan mengikuti arahan para panitia mengenai pelaksanaan seleksi.
“Teman-teman dari UPT BKN Mataram dan Biro SDM BKKBN sangat membantu proses berlangsungnya seleksi calon P3K PKB selama 2 hari ini,” ungkap Johari.
- Baca juga:Â Hari Kontrasepsi Dunia, BKKBN Padukan Program Cegah Stunting dengan Kesehatan Reproduksi Perempuan
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada perwakilan Biro SDM yang telah hadir sekaligus membantu jalannya kegiatan mulai dari proses administrasi hingga pelaksanaan tes CAT.
Lebih lanjut, Johari berharap peserta yang lulus seleksi CAT maupun seleksi tambahan nanti dapat melaksanakan tugasnya dalam menyukseskan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan angka stunting di Nusa Tenggara Barat.
“P3K sama dengan ASN pada umumnya, yang memiliki tugas, pokok dan fungsi serta target yang sama yaitu bagaimana menyukseskan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan angka stunting di lini lapangan,” lanjut Johari.
Seluruh rangkaian tes P3K jabatan PKB diselenggarakan dengan menjunjung tinggi tranparansi dan integritas. Para peserta dipastikan tidak berlaku curang selama berlangsungnya seleksi kompetensi CAT karena sebelum memasuki ruangan steril, peserta melakukan proses verifikasi dan body checking. Selain itu, peserta dapat mengakses langsung laman youtube dari UPT BKN Mataram setelah selesai mengerjakan soal.
Sistem live score ini dapat diakses mulai dari peserta mengerjakan soal sehingga siapapun dapat memantau secara langsung perolehan nilai masing-masing peserta. Sistem ini merupakan bentuk transparansi dari penyelenggara seleksi.
Setelah CAT dilangsungkan, nantinya tanggal 9 April 2023 akan diikuti dengan seleksi tambahan yang bertempat di Universitas Mataram. (*)