Oleh : Ace Somantri
BANDUNG, MENARA62.COM – Global war terus menjadi isue menarik diperbincangkan, dari perang dunia 1 ke perang dunia 2 telah menyisakan pilu dan luka mendalam bagi generasi. Sejarah mencatat, hal itu bagian dari proses dinamika kehidupan manusia di alam semesta. Hasrat nafsunya selalu mendominasi dan memotivasi untuk mempengaruhi alam pikirannya senantiasa berbuat sekehendak hati, kontrol emosi berlebihan sering kecolongan hingga bertindak salah dan melanggar, ada yang lebih soft istilah bahasanya hilap dan lupa. Yang pasti emosi nafsu sesaat manusia sudah lumrah dan hal biasa saat bicara tentang kemauan, keinginan dan harapan sebuah nilai materi sudah menjadi rahasia umum publik bahwa pada dasarnya manusia mahluk sosial yang banyak membutuhkan orang lain atau hal lain dalam memenuhi hajat hidupnya dalam rangka mempertahankan eksistensi kehidupan habitatnya secara mandiri maupun berkelompok.
Perang dunia ke-1 dan 2 nyatanya tidak ada yang menang, semua negara dan bangsa yang terlibat perang langsung ataupun tidak, pada akhirnya mengalami kekalahan semua sebagaimana ada pepatah yang menyatakan bahwa ” yang menang jadi arang, yang kalah jadi abu “. Perang Iran versus Irak, perang Amerika versus Vietnam, Perang teluk Amerika dan sekutunya versus Irak dan peperangan selama ini tak pernah damai yaitu Palestina versus Israel. Ribuan dan jutaan jiwa manusia saat perang tak ada harganya, bergelimpangan dan berserakan raga-raga manusia yang meninggal seketika saat berperang maupun cidera yang mendera hingga akhirnya jiwa dan raga seolah tidak ada harganya. Sudah cukup lama peperangan di daratan Eropa terkini hingga saat ini masih berkecamuk yaitu Ukraina versus Rusia, belasan ribu nyawa meregang nyawa di antara deretan serdadu tentara.
Dikejutkan pada 8 Oktober 2023, pasukan militan Hamas Palestina menyerang Israel tanpa diduga dengan kekuatan super cepat dan akurat sekalipun hanya peralatan yang sederhana. Hanya dengan kendaraan udara paramotor, tentara Hamas mampu menembus ke area lawan memberondong tembakan tanpa ampun. Serangan tersebut mengejutkan semua pihak, termasuk negara-negara di dunia. Pasalnya selama ini serangan Hamas selalu ditangkis dengan mudah oleh Israel. Namun, serangan kali ini telah mempermalukan Israel yang terkenal dengan canggihnya alutsista persenjataan yang dimiliki, bahkan sangat mungkin dengan senjata yang dimiliki kecanggihannya mampu melumatkan negara Palestina tanpa sisa. Hamas dengan keyakinan penuh telah menghancurkan reputasi Israel di dunia.
Iron Dome yang konon kabarnya super canggih yang mampu merespon benda apapun terindikasi menyerang masuk ke wilayah Israel, akan tetapi semua itu sirna seketika saat peluru kendali milik Hamas mampu menembusnya hingga memporak-porandakan sebagai wilayah ibu kota Israel yaitu Telaviv. Informasi yang didapat korban serangan Hamas tersebut menelan ratusan orang meninggal dan beberapa infrastruktur yang hancur. Yang lebih menyakitkan perasaan, Iron Dome yang super canggih dan super mahal biayanya dan menjadi kebanggan Israel faktanya dapat ditembus oleh alutsista yang sederhana dan sangat murah yang dimiliki Hamas.
Surprise Attack yang dilakukan militan Hamas benar-benar membuat orang bengong dan kaget juga sekaligus membuat Israel panik, terlebih ada kabar yang meyakinkan ada perwira jenderal yang ditangkap oleh tentara militan Hamas, dengan kondisi tersebut Israel langsung melakukan balasan balik menyerang, bahkan Amerika Serikat pun ikut merespon cepat sebagai negara sekutu Israel. Kabarnya segera mengirim kapal induknya untuk membantu Israel, sangat keterlaluan phobianya. Masa militan Hamas yang super kecil akan berhadapan dengan bantuan negara adidaya yang sangat besar yang diibaratkan gajah melawan sekelompok kecil semut.
Menjadi catatan penting bagi kita semua, genderang perang Israel dan Palestina tak dapat dihindarkan begitu saja. Sangat mungkin eskalasinya akan terus meningkat hingga sangat memungkinkan akan terjadi peperangan cukup lama andaikan kedua negara tersebut tidak menahan diri. Sulit dicegah perang tersebut berhenti, Israel akan melakukan balasan secara membabibuta karena telah dipermalukan oleh Hamas. Muka negara Israel yang selama ini memperlihatkan kesombongan dan keangkuhannya telah sirna oleh militan Hamas, bahkan beredar luar di media sosial para jenderal Israel yang tertangkap dan ditawan terlihat wajahnya tertunduk lesu dan malu digiring oleh tentara Hamas.
Strategi perang yang dilakukan oleh militan Hamas telah mengejutkan tersebut membuat warga Palestina gembira dan bahagia. Sorak sorai para militan Palestina pun diperlihatkan beberapa tank lapis baja terbakar oleh senjata murah dari Hamas. Hanya cukup prihatin serangna balik Israel membabi buta dari udara telah merobohkan gedung di Gaza. Saat ini masih terus terjadi peperangan kedua belah pihak, perbatasan Gaza menjadi titik pertempuran sengit antara Israel dan militan Hamas Palestina. Banyak syuhada di kalangan muslim Palestina yang ikut berperang maupun menjadi korban peperangan. Sungguh apa yang terlihat sangat memilukan, kenapa negara-negara Arab diam seribu bahasa melihat Palestina terus menerus menghadapi intimidasi hingga saat ini tak berhenti, seolah tak peduli sama sekali.
Berat sungguh berat menyikapi peperangan Israel versus Hamas Palestina, entah sampai kapan penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina berakhir. Dari perundingan ke perundingan berkali-kali digelar untuk sebuah perdamaian selalu kandas dalam perjalanan karena pelanggaran perjanjian dari perundingan yang disepakati, khususnya Israel senantiasa melanggar komitmen yang dibuat. Persekusi dan intimidasi kerap kali menimpa warga Palestina, penggusuran dan pengusiran penduduk dengan kekerasan menjadi hiasan dalam wajah kebijakan Israel. Dari tahun ke tahun pencaplokan wilayah oleh Israel tak pernah berhenti, berbagai peralatan berat digunakan untuk merobohkan bangunan milik warga Palestina dan menggusur hingga pada akhirnya dikuasai warga Israel dengan dalih mengambil yang menjadi haknya.
Serangan yang dikenal dengan Badai Al-Aqso beberapa hari yang lalu telah menunjukkan bahwa militan Hamas Palestina memiliki kemampuan mempertahankan dan berusaha keras menjaga Al Aqso yang diyakini tempat suci sebagai rumah Allah SWT yang harus dijaga dari perbuatan tangan-tangan kotor zionis Israel. Bertahun-tahun lamanya militer Hamas Palestina mencari kelemahan Iron Dome yang diklaim super canggih. Dengan kecerdasan, kesabaran dan keuletan militan Hamas terus-menerus mengidentifikasi kelemahan Israel dengan harapan saat serangan yang dilakukan lebih senyap, cepat dan akurat. Akhirnya kemampuan sang Komandan cerdik, konon kabarnya arsitek serangan Badai Al Aqsho dijuluki komandan bernyawa 9 (sembilan). Maka atas pertolongan Allah SWT, serangan tersebut mempertontonkan kehebatan daya dan akurasi serangan. Sekaligus memperlihatkan meningkatnya kemampuan perang militan Hamas saat menghadapi Israel.
Sikap dan komentar berbagai negara di dunia bermacam ragam di antaranya, ada yang mengecam serangan Hamas ke Israel dan ada juga yang mendukung penuh sebagai wujud perlawanan terhadap penjajahan Israel. Yang lucunya di Amerika Serikat, Biden mengecam keras Hamas sementara sebagian warganya arak-arakan berpesta ria mengapresiasi militan Hamas yang melakukan serangan hingga menghancurkan reputasi Israel di mata dunia, selama ini Israel yang terkenal sombong dan congkak terhadap penduduk warga Palestina. Negara Iran pun menyerukan persatuan ke negara-negara Arab bersatu mendukung Palestina, termasuk tentara Taliban dari Afganistan sudah mempersiapkan pasukan khusus berniat untuk membela bangsa Palestina. Andaikan peperangan ini membesar dan meluas, sangat mungkin akan bertemu masing-masing titik konflik secara bersamaan yang berujung menuju dua kekuatan yang akan saling menganeksasi negara satu dengan negara lainnya tanpa peduli apa yang terjadi dikemudian hari. Wallahu’alam
Bandung, Oktober 2023