28.2 C
Jakarta

Gibran Paparkan Pentingnya Jiwa Kewirausahaan dan Keterampilan Digital di Depan Santri Darul Arqam Muhammadiyah Gombara

Baca Juga:

MAKASSAR, MENARA62.COM – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Makassar. Gibran tiba dengan disambut ratusan santri dan tokoh Muhammadiyah. Kunjungan dihelat pada Ahad, 26 November 2023.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun berkesempatan memberikan sambutan. Mengawali sambutan, Gibran menyampaikam kegamumannya karena ia mengaku baru tahu bahwa ternyata alumni-alumni pondok pesantren tersebut punya orang-orang hebat, seperti Ketua Umum Partai Gelora Anies Matta dan Imam Besar New York, Imam Shamsi Ali.

Dia pun tak lupa menyampaikan terima kasih karena diizinkan untuk bersilaturahmi ke pesantren ini. “Terima kasih sekali untuk penyambutan dan terima kasih juga saya sudah diizinkan untuk bersilaturahmi, berkenalan dengan keluarga besar ponpes yang ada di sini. Ini penyambutan yang luar biasa sekali,” kata Gibran.

Setelah itu, ia menyampaikan bahwa pada saat deklarasi Capres-Cawapres, ia pernah memaparkan programnya yang terkait dana abadi pesantren. Sehingga, ia berharap agar para pengurus pondok, kiai, dan ulama di Makassar membantu mengawal dan memonitor program ini untuk dapat terwujud.

Selain program dana abadi pesantren, Gibran juga menyampaikan bahwa ia juga sudah menyiapkan beberapa program yang benar-benar fokus ke santri dan pemuda.

“Untuk menuju Indonesia Emas, kita harus menyiapkan generasi emas pula. Generasi Milenial, Gen Z, dan juga santri-santri. Inikan sekarang sudah era revolusi industri 4.0, jadi saya berharap juga santrinya 4.0 juga,” katanya.

Wali Kota Solo itu mengaku ingin, santri itu tak hanya pintar mengaji dan memiliki ilmu agama yang tinggi, tetapi juga santri-santri punya jiwa kewirausahawan. Santri-santri yang mengerti programming, eksportis di bidang pertanian, pertambangan dan santri-santri yang bisa menggunakan media online.

Kemudian, santri-santri yang mengerti digitalisasi. “Itu nanti yang kita harapkan. Jadi kita pengen santri itu bisa menjawab tantangan zaman, santri itu bisa memenuhi kebutuhan industri. Jadi itu yang nanti kita tekankan selain program abadi pesantren,” terangnya.

“Oleh karena itu, mohon sekarang sudah kumpul semua keluarga besar Muhammadiyah yang ada di Makassar, saya mohon memberikan masuk-masukan, saran-saran, ataupun evaluasi, atau kritik yang sekiranya bisa nanti memperkaya visi-misi kami,” sambung Gibrang.

Sementara itu, Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel, Saiful Saleh mengatakan sebagai pengurus pesantren ia berterima kasih karena Gibran menjadikan Pesantren Gombara salah satu lokus kunjungannya di Sulsel. Dia pun memuji program-program yang disampaikan.

“Alhamdulillah, tadi memberikan sambutan yang cukup hangat. Saya kira sangat bermanfaat bagi anak-anak. Apalagi anak-anak yang mengambil jurusan vokasi, SMK. Saya melihat itu sangat positif,” ujarnya.

Terkait program dana abadi pesantren, Saiful mengatakan program itu sangat bagus sekali. “Mas Gibran sudah menyatakan itu dan memang dari DPR RI sudah digagas untuk itu dana abadi pesantren dan tahun ini mulai. Mudah-mudahan pesantren kami juga ini memperoleh dana abadi yang diperuntukkan dengan santri,” harapnya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dzul Fikar Ahmad yang turut hadir dalam kunjungan silaturahmi ini mengatakan bahwa dirinya

berinteraksi dengan Gibran sudah cukup lama. Bahkan, sebelum menjabat Wali Kota Solo.

Dia menilai, Gibran adalah seorang anak yang sangat luar biasa. Sebab menurutnya, pemuda itu bisa dilihat dari dua hal, yaitu pertama punya sikap dan kedua ia punya komitmen. “Dua hal itu ada saya liat pada diri Gibran,” kata pemuda asal kelahiran Sulsel itu.

Dzul Fikar pun menilai, Gibran punya komitmen yang besar terhadap pemuda. Gibran bahkan dinilai sebagai duta pemuda Indonesia, di mana, dipundaknya ada beban besar untuk meningkatkan indeks prestasi anak muda dari berbagai bidang.

“Dan beliau sudah sampaikan bahwa tugas terberat kita adalah bagaimana supaya anak muda Indonesia ini itu bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dari segi keterampilan, segi knowledge, segi kemampuan membangun jaringan,” ujarnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!